Yunani dan Prancis telah menyelesaikan kesepakatan untuk 18 pesawat tempur Dassault Rafale untuk Hellenic Air Force atau Angkatan Udara Yunani senilai sekitar 1,92 miliar Euro atau sekitar Rp33 triliun
Theodoros Lagios, Direktur Jenderal Persenjataan dan Investasi Kementerian Pertahanan Yunani an Éric Trappier, Ketua dan CEO Dassault Aviation, menandatangani kontrak di Athena pada 25 Januari. Hal ini memperkuat kesepakatan yang telah disetujui oleh parlemen Yunani pada Desember 2020. Kontrak lebih lanjut untuk dukungan logistik juga ditandatangani.
18 Rafale akan terdiri dari 12 pesawat surplus Angkatan Udara Angkasa Prancis yakni 10 pesawat kursi tunggal dan dua kursi kembar. Sementara enam pesawat yang lain adalah baru dan akan dibangun di Prancis. Untuk memenuhi kebutuhan mendesak otoritas Yunani, pengiriman pesawat akan dimulai pada musim panas 2021 dan akan dilakukan selama dua tahun. Kontrak dukungan logistik tambahan akan mendukung aktivitas Rafale Yunani selama 4,5 tahun.
Tambahan 400 juta Euro atau sekitar Rp6,9 triliun juga akan digunakan untuk membeli rudal udara ke udara di luar visual MBDA Meteor dan untuk mengupgrade rudal yang sudah ada di inventaris Yunani yaitu Mica, Scalp dan rudal anti-kapal Exocet, untuk diangkut oleh Rafale.