Ada Potensi Serangan Iran, Militer Amerika Tingkatkan Aktivitas di Irak
USS Nimitz

Ada Potensi Serangan Iran, Militer Amerika Tingkatkan Aktivitas di Irak

Angkatan Udara, Angkatan Laut, dan Korps Marinir Amerika  bersiaga dan meningkatkan patroli di Irak untuk menanggapi potensi serangan Iran terhadap pasukan Amerika di kawasan Timur Tengah.

Pejabat Pentagon prihatin dengan pergerakan milisi yang didukung Iran di tengah ketegangan yang meningkat pada malam peringatan pembunuhan komandan tinggi Iran Jenderal Qasem Soleimani yang tewas dalam serangan udara Amerika di Baghdad pada 3 Januari 2020.

Secara khusus, Pentagon mengamati dengan seksama indikator persiapan serangan potensial dari milisi Iran di Irak.

“Ini mengkhawatirkan,” kata seorang pejabat kepada CNN. “Kami memiliki indikasi persiapan milisi,” Pejabat tersebut menolak untuk memberikan rincian spesifik karena sifat sensitif dari intelijen tetapi mengatakan semua kemampuan senjata yang dibutuhkan oleh kelompok tersebut sudah ada di Irak.

Pejabat itu mencatat milisi secara konsisten menjaga persediaan roket dan artileri. Meskipun tidak ada indikasi khusus bahwa keputusan untuk menyerang telah dibuat, pejabat tersebut mengatakan bahwa persiapan telah dilakukan dalam beberapa hari terakhir.

Pentagon mengumumkan Kamis bahwa mereka menerbangkan sepasang pembom B-52 dari pangkalan mereka di Los Angeles ke Timur Tengah untuk “mencegah agresi” di wilayah tersebut. Militer juga telah mengambil langkah lain dalam beberapa pekan terakhir, termasuk mengirim kapal induk USS Nimitz kembali ke Timur Tengah dan mengirim skuadron jet tempur tambahan dari Eropa. Kapal selam rudal Kelas Ohio USS Georgia secara terang-terangan juga sudah melintas Selat Hormuz.

Seorang jurnalis dan analis penerbangan militer, Babak Taghvaee juga melaporkan Angkatan Udara, Angkatan Laut dan Korps Marinir Amerika telah meningkatkan patroli mereka di negara untuk memantau pergerakan pasukan Quds,  Force and Popular Mobilization Units (PMU) atau al-Hashd al-Shaabi. “Mereka siap untuk segera membalas serangan mereka,” kata Babak Taghvaee di Twitter.

Para pemantau pesawat melaporkan bahwa Angkatan Udara Amerika telah mengerahkan pesawat tanker KC-135R, KC-10A, pesawat sinyal intelijen RC-135W dan sistem peringatan dan kontrol udara E-3B ke wilayah tersebut.

Menurut Politico, langkah tersebut dirancang untuk mencegah Iran mengambil tindakan agresif apa pun terhadap Amerika dan pasukan koalisi di wilayah tersebut.

Pentagon khawatir bahwa Teheran mengambil keuntungan dari transisi presiden dan penarikan pasukan Amerika dari Irak dan Afghanistan, serta peringatan pembunuhan pemimpin Iran Qassem Soleimani.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.