Rudal Hipersonik Rusia dan China Jadi ‘Mimpi Buruk’ Eropa
MiG-31 Foxhound dengan Rudal Hipersonik Kh-47M2 Kinzhal

Rudal Hipersonik Rusia dan China Jadi ‘Mimpi Buruk’ Eropa

Pengenalan senjata hipersonik ke gudang senjata sejumlah negara, khususnya Rusia dan China, adalah mimpi buruk bagi keamanan Eropa hingga  memicu tahap baru dalam “spiral ancaman.”

Surat Kabar Die Welt Jerman dalam laporannya baru-baru ini mengutip peringatan baru-baru ini di pangkalan militer Amerika di Ramstein, Jerman, setelah kapal selam Rusia melakukan uji coba rudal ICBM. Die Welt mencatat bahwa meski insiden itu menunjukkan militer Amerika terus waspada, dalam kasus rudal hipersonik mereka mungkin bereaksi terlambat untuk mencegatnya.

“Dengan kemunculan apa yang disebut senjata hipersonik, rantai peringatan yang ada tentang peluncuran rudal dan sistem rudal anti-balistik menjadi tidak berguna dan waktu untuk bereaksi terhadap peluncuran berkurang secara drastis,” tulis outlet berita tersebut.

Media mengutip para ahli dari Dewan Hubungan Luar Negeri Jerman yang menyatakan bahwa senjata hipersonik akan merusak keseimbangan kekuatan antara kekuatan nuklir dan menggagalkan inisiatif pelucutan senjata. Mereka mengindikasikan bahwa sementara Rusia dan China sudah memegang posisi terdepan dalam hal senjata hipersonik, Amerika akan berusaha keras untuk mengejar ketinggalan.

Pada saat yang sama, analis keamanan Jerman yang dikutip oleh Die Welt menunjukkan bahwa Rusia tidak peduli dengan kemajuan Amerika di lapangan karena negara tersebut memiliki pertahanan yang efektif terhadap senjata hipersonik dalam bentuk sistem pertahanan udara S-500 yang canggih dan “modifikasi rudal pencegat yang tidak diketahui “.

Amerika pertama kali mulai mencari rudal hipersonik dan glider pada tahun 2000-an, tetapi akhirnya meninggalkan proyek di bidang ini, dan baru menghidupkannya kembali baru-baru ini. Upaya ini dimulai kembali setelah Rusia mengumumkan terobosan dengan menghadirkan beberapa model persenjataan berkemampuan hipersonik yang melaju dengan kecepatan di atas 10 Mach.

Presiden Vladimir Putin saat mempresentasikan persenjataan baru menyatakan, bahwa perkembangan mereka adalah tanggapan negara terhadap tindakan Barat dan ketidakhormatan mereka terhadap kepentingan dan permintaan Rusia. Pada saat yang sama, Kremlin menyatakan kesiapan untuk memasukkan rudal baru ke dalam agenda pembicaraan tentang perjanjian pengendalian senjata, seperti New START, yang akan berakhir pada Februari 2021 dan membutuhkan perpanjangan.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.