Site icon

Pasukan Amerika akan Mundur dari Somalia

Presiden Donald Trump telah memerintahkan militer Amerika untuk memposisikan kembali sebagian besar personel dan aset keluar dari Somalia pada awal 2021.

“Pasukan yang tersisa akan dipindahkan dari Somalia ke negara-negara tetangga untuk memungkinkan operasi lintas-perbatasan oleh Amerika dan pasukan mitra untuk mempertahankan tekanan terhadap organisasi ekstremis brutal yang beroperasi di Somalia,” kata Departemen Pertahanan Amerika.

Pentgon menambahkan bahwa Amerika Serikat tidak melepaskan diri dari Afrika dan tetap berkomitmen untuk mendukung mitra lokalnya dan mempertahankan keunggulan strategisnya dalam persaingan kekuatan besar.

Komando Afrika Amerika (AFRICOM) dilaporkan memiliki sekitar 700 personel di Somalia, sebagian besar di Mogadishu dan di lapangan terbang Baledogle, 90 km di barat laut.

Baledogle digunakan untuk memperluas pasukan infanteri Danab menjadi brigade yang memiliki batalyon di masing-masing dari lima negara federal Somalia.

Program ini adalah bagian utama dari rencana transisi yang akan membuat Misi Uni Afrika di Somalia (AMISOM) diserahkan kepada Tentara Nasional Somalia (SNA) pada tahun 2021, meskipun saat ini sedang dirumuskan ulang untuk memperhitungkan lambatnya kemajuan yang terjadi dalam mengembangkan SNA untuk melawan kelompok militan Al-Shabaab.

Sebuah laporan triwulanan yang dirilis oleh Kantor Inspektur Jenderal Pentagon pada 25 November menyoroti pentingnya unit Danab, dengan mengatakan bahwa mereka diakui sebagai pasukan penyerang darat yang paling mampu di SNA dan melakukan sekitar 80% dari operasi ofensif SNA.

Exit mobile version