Dilarang menggunakan naskah di JejakTapak untuk narasi YouTube
Top Aces, sebuah angkatan udara swasta dilaporkan membeli jet tempur F-16 Fighting Falcon dari Israel. Sejumlah media berita melaporkan bahwa kesepakatan untuk membeli 29 jet bekas Angkatan Udara Israel telah disetujui oleh Departemen Luar Negeri Amerika dan pemerintah Israel.
Presiden dan CEO Top Aces Paul Bouchard mengonfirmasi bahwa perusahaan tersebut akan membeli platform tempur generasi ke-4 dan telah menerima persetujuan untuk memperoleh dan mengimpor hingga 29 F-16 dari negara yang dirahasiakan.
Paul Bouchard mengatakan F-16 benar-benar merupakan platform penting untuk masa depan perusahaan terutama untuk pelatihan musuh tingkat lanjut. Menurutnya ini adalah pesawat musuh paling produktif di dunia Barat dan sangat layak untuk aggressor karena karakteristik kinerjanya.
Pesawat generasi keempat ini jadi dari sudut pandang arsitektur, dapat dilengkapi dan dikonfigurasi dengan berbagai cara. Mengingat ada lebih dari 4.000 F-16 telah dibangun dan masih diproduksi, maka dari sisi dukungan pun akan sangat kuat.
Jika kesepakatan dengan Israel dikonfirmasi, jet F-16 akan bergabung dengan armada Dornier Alpha Jets dan Douglas A-4 Skyhawks milik Top Aces saat ini.
Perusahaan penerbangan swasta membantu melatih awak dari Angkatan Udara dan menyediakan layanan pelatihan udara dukungan armada.
Penting juga untuk dicatat bahwa Israel telah mencoba menjual 12 jet tempur F-16 Barak ke Kroasia, tetapi kesepakatan itu diveto oleh Amerika. Kesepakatan itu mengalami masalah setelah Washington mengatakan Israel harus mengembalikan kondisi pesawat seperti saat diterima dari Amerika sekitar 30 tahun lalu.
Sistem elektronik dan radar yang canggih sangat penting dalam keputusan Kroasia untuk membeli F-16 dari Israel, bukan dari Amerika atau Yunani, yang juga menawarkan kontrak tersebut.