Dilarang menggunakan naskah JejakTapak untuk narasi di YouTube
Semua kendaraan tempur, atau bahkan tank, terbuat dari banyak bahan berharga yang dapat dengan mudah didaur ulang di akhir masa pakai. Bahan seperti logam dan karet dari kendaraan dan tank dapat diuraikan dan dengan mudah digunakan kembali untuk produk seperti ubin lantai, sepatu, dan mobil baru.
Badan Dukungan dan Pengadaan atau Support and Procurement Agency (NSPA) NATO telah mengumumkan hasil dari beberapa ratus daur ulang tank tempur utama Leopard-1A2.
Pada 20 Oktober, NSPA mengumumkan bahwa mereka berhasil menyelesaikan pembongkaran dan pembuangan 483 tank tempur utama Leopard-1A2 dengan meriam 105mm menghasilkan pendapatan US$ 3,21 juta atau sekitar Rp45,8 miliar.
Tank Tempur Utama Leopard 1A2, dengan meriam 105mm, diproses melalui demiliterisasi dan pembongkaran di tempat. Meskipun COVID-19 mewajibkan pembatasan kerja, proyek tersebut dicapai sesuai jadwal dan ruang lingkup.
Proyek ini secara menyeluruh mengikuti semua langkah proses pembongkaran dan pembuangan sesuai dengan standar Pasukan Konvensional di Eropa atau Conventional Forces in Europe (CFE). Kegiatan juga termasuk identifikasi, pemindahan dan perawatan bahan berbahaya. Setiap Leopard 1A2 mengandung beberapa bahan berbahaya seperti limbah bahan bakar, baterai timbal dan 22kg asbes.
Lebih dari 24 ton besi atau baja serta logam non-besi diambil dari setiap tank dan dijual di pasar logam bekas global. Akhirnya, proyek ini menghasilkan dana total sekitar $ 3,21 juta atau US$ 6500 atau sekitar Rp 92 juta per tank untuk negara pemiliknya. Penjualan besi tua dikurangi biaya pembuangan yang terkait dengan tenaga kerja, perawatan hazmat, transportasi dan sebagainya.
Padahal klo di upgrade dan di jual ke negara ketiga bisa dpt bnyak duit.