Pernyataan penghentian perang di Karabakh telah ditandatangani para pemimpin Azerbaijan, Rusia, dan Armenia pada 10 November. Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Kremlin penjaga perdamaian akan dikerahkan di sepanjang garis depan di Nagorno-Karabakh sesuai dengan pernyataan bersama tersebut.
Dia mengatakan bahwa Azerbaijan dan Armenia akan berhenti di posisi yang diduduki dan pusat transportasi di Karabakh akan dibuka. Dia juga mengatakan kedua pihak harus bertukar tawanan perang.
“Sebuah kontingen penjaga perdamaian Rusia sedang dikerahkan di sepanjang jalur kontak di Nagorno-Karabakh dan di sepanjang koridor yang menghubungkan Nagorno-Karabakh dengan Republik Armenia,” kata Putin dalam sebuah pernyataan yang disiarkan di saluran TV 24 Rossiya.
Menurut pemimpin Rusia, perjanjian gencatan senjata yang baru diharapkan akan menciptakan kondisi untuk solusi jangka panjang untuk krisis Nagorno-Karabakh demi kepentingan kedua bangsa.
Militer Rusia mengatakan pusat komando pasukan penjaga perdamaian Rusia akan dibuat di ibu kota Karabakh guna mengawasi operasi penjaga perdamaian. Kontingen penjaga perdamaian Rusia akan berisi kekuatan 1.960 prajurit, 90 pengangkut personel lapis baja, dan 380 item peralatan.
Menurut Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, penjaga perdamaian akan berada di wilayah itu selama lima tahun, dengan perpanjangan otomatis dengan jangka waktu lima tahun, jika Baku dan Yerevan setuju.
Sebelumnya, Kremlin mengkonfirmasi presiden Rusia dan Azerbaijan dan Perdana Menteri Armenia menandatangani pernyataan bersama untuk mengakhiri permusuhan di Karabakh. Gencatan senjata baru Karabakh mulai berlaku Selasa pukul 00:00 waktu Moskow.
Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan juga memposting di Facebook bahwa dia menandatangani pernyataan bersama dengan para pemimpin Rusia dan Azerbaijan untuk mengakhiri perang Karabakh. Dia menambahkan bahwa keputusan itu “menyakitkan” baginya.
