Site icon

Untuk Kali Pertama, Warga Non-Amerika akan Terbangkan Air Force One

Seorang komandan wing Angkatan Udara Kerajaan Inggris (RAF) akan menjadi warga negara non-AS pertama yang menerbangkan jet kepresidenan Air Force One.

Sunday Express Inggris melaporkan Minggu 9 November 2020 petugas yang tidak disebutkan namanya itu, yang telah bertugas di Amerika selama beberapa tahun dan telah ditempatkan dalam daftar cadangan untuk menerbangkan salah satu dari dua jet jumbo yang diubah secara khusus dan digunakan sebagai transportasi VIP khusus presiden Amerika dan rombongannya.

“Komandan sayap yang dipilih bertugas selama beberapa tahun di AS dan sangat mengenal bagaimana Angkatan Udara AS beroperasi,” kata seorang sumber kepada Sunday Express Inggris.

Air force One sebenarnya bukan nama sebuah pesawat tetapi tanda call sign untuk setiap pesawat Angkatan Udara Amerika yang membawa presiden Amerika.

Armada saat ini terdiri dari dua pesawat Boeing – B747-200 yang diubah menjadi tata letak kabin gaya jet eksekutif tetapi dengan sejumlah fitur keamanan, rangkaian komunikasi berteknologi tinggi.

Dua jet yang digunakan saat  mulai beroperasi pada tahun 1990. Mereka akan digantikan oleh sepasang Boeing 747-8 baru.  Presiden saat ini Donald Trump mengkritik pembelian itu terlalu mahal. Bahkan buku manual pesawat setebal 100.000 halaman untuk jet baru dilaporkan masing-masing berharga US$ 84 juta.

Pesawat resmi pemerintah lainnya termasuk wakil presiden ‘Air Force Two’, saat ini Boeing 757 diubah menjadi standar C-32, dan ‘Marine One’, armada transportasi helikopter presiden dari SH-3 Sea King dan UH-60. Black Hawk dioperasikan oleh Skuadron 1 Korps Marinir Amerika.

Pilot RAF dalam pertukaran dengan USAF sebelumnya telah menerbangkan sejumlah jet tempur, termasuk pembom sayap ayun B1 Lancer dan pembom siluman B2 Spirit. B2 memiliki banderol harga US$ 2 miliar per pesawat dan mampu membawa 16 bom nuklir B83 yang masing-masing memiliki kekuatan 1,2 megaton.

Exit mobile version