Korea Utara dilaporkan sedang membangun dua kapal selam baru yang mampu menembakkan rudal balistik. Laporan Kantor Berita Yonhap tentang itu muncul setelah putaran kesembilan pembicaraan tingkat tinggi antara Korea Selatan dan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) yang akan berlangsung minggu ini mengenai program nuklir Korea Utara dan topik terkait lainnya.
Pada bulan Oktober, Korea Utara mendemonstrasikan perkembangan militer terbarunya, rudal balistik yang diluncurkan oleh kapal selam dan rudal balistik antarbenua baru pada parade besar-besaran yang menandai ulang tahun ke-75 berdirinya Partai Pekerja yang berkuasa.
Terlepas dari kemajuan Korea Utara, Nam Sae-kyu, kepala Badan Pengembangan Pertahanan Korea Selatan, mengatakan bahwa teknologi Korea Selatan masih jauh lebih maju dan militer negara tersebut mampu mencegat rudal yang baru dikembangkan Pyongayng.
Program nuklir Korea Utara telah menjadi perhatian komunitas internasional selama beberapa dekade sekarang. Amerika Serikat dan Korea Utara memiliki dua KTT denuklirisasi pada 2018 dan 2019, tetapi mereka akhirnya menghadapi kebuntuan ketika Washington menuntut agar Pyongyang membongkar semua fasilitas nuklirnya untuk mendapatkan keringanan sanksi, sementara Korea Utara bersikeras pada bagian itu dari pembatasan dicabut sebelum denuklirisasi dimulai.
