Sekretaris Angkatan Laut Kenneth Braithwaite telah meminta layanan tersebut untuk membangun hingga enam kapal induk ringan, yang akan meningkatkan jumlah kapal induk di armada dengan cara yang hemat biaya.
Saat berbicara di acara Peringatan Angkatan Laut Amerika Braithwaite mengusulkan untuk melengkapi kapal induk dengan kendaraan udara yang tidak berawak dan mengirim mereka ke tempat dengan ancaman tinggi terutama terhadap kapal selam Rusia.
Angkatan Laut saat ini memiliki armada 11 kapal induk yang terdiri dari 10 kelas Nimitz, dan satu kelas Gerald R. Ford yang baru. USS Ford menghabiskan biaya produksi sebesar US$ 13 miliar dan merupakan rumah bagi sekitar 5.000 pelaut yang mengoperasikan kapal dan mengoperasikan sayap udara.
Meskipun ukuran Ford membuatnya mampu menghasilkan serangan udara dalam jumlah besar per hari, kapal besar semakin mendominasi anggaran pembuatan kapal Angkatan Laut, sehingga merugikan jenis kapal lainnya.
Pendukung Angkatan Laut, termasuk almarhum Senator John McCain, telah menyuarakan dukungan untuk kapal induk yang lebih kecil untuk melengkapi kapal induk yang lebih besar. Kapal yang lebih kecil akan membawa lebih sedikit pesawat dan menghasilkan lebih sedikit sorti, tetapi bisa tersedia dalam jumlah besar.
Di masa damai, kapal yang lebih kecil dapat beroperasi di zona konflik yang tidak membutuhkan kapal induk yang lebih besar, seperti intervensi di Libya tahun 2011, atau mengibarkan bendera di tempat-tempat seperti Laut Cina Selatan. Kapal induk yang lebih kecil juga dapat bekerja sama dengan kapal induk yang lebih besar jika terjadi krisis besar, menciptakan kekuatan serangan angkatan laut yang tangguh.
Braithwaite kemungkinan adalah Sekretaris Angkatan Laut pertama yang secara terbuka mendukung kapal induk ringan dan mengadvokasi penempatan kendaraan udara yang tidak berawak di dek penerbangan mereka. Ini akan mencerminkan kapal perang kelas Type 076 Angkatan Laut China yang akan datang.
Seperti kapal serbu amfibi Type 075, Angkatan Laut China berencana untuk melengkapi Type 076 dengan ketapel dan peralatan penangkap untuk mengoperasikan kendaraan udara tanpa awak.
Angkatan Laut Amerika telah mengoperasikan kapal induk ringan sebelumnya. Selama Perang Dunia II, negara ini membangun kapal induk kelas Independence yang beroperasi hingga akhir 1940-an, serta beberapa jenis kapal induk pengawal yang lebih kecil yang dirancang untuk menawarkan penutup udara ke konvoi yang dilindungi dengan ringan.
Perang Dingin melihat kapal induk era Perang Dunia II seperti USS Oriskany, USS Coral Sea, dan USS Midway melayani bersama kapal induk yang lebih besar. Meskipun “super” di zaman mereka sendiri, kapal-kapal ini dikerdilkan oleh kapal kelas Nimitz. Setelah Perang Dingin, kapal berukuran supercarrier menjadi standar Angkatan Laut.
Pada akhirnya tidak jelas seberapa besar daya tarik yang akan didapat oleh konsep kapal induk ringan. Pendukung kapal induk besar tidak menyukai gagasan tersebut, karena gagasan tersebut mengambil sumber daya dari kapal yang lebih besar. Dan tergantung pada hasil pemilu 2020, Braithwaite mungkin tidak akan menjadi Sekretaris Angkatan Laut dalam tiga bulan.
Namun, jika Braithwaite tetap menjadi sekretaris pada Februari 2020 — atau jika penggantinya di pemerintahan Joe Biden juga mendukung konsep tersebut — kapal induk ringan Amerika bisa saja menjadi kenyataan.
