Amerika Serikat kembali meminta Turki untuk menarik kembali sistem pertahanan udara S-400 dan membantu keamanan sayap selatan NATO.
“Sangat disayangkan apa yang mereka pilih untuk dilakukan dengan membeli sistem senjata S-400. Kami mendesak mereka untuk mempertimbangkan kembali dan menariknya kembali,” kata Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo dalam sebuah wawancara Jumat 9 Oktober 2020.
Pompeo mengakui membutuhkan Turki untuk menjadi mitra NATO yang baik untuk membantu dalam keamanan sayap selatan NATO.
Sebelumnya pada hari Rabu, kantor berita Sputnik Turki melaporkan Ankara telah mengerahkan sistem pertahanan udara S-400 ke provinsi Laut Hitam Samsun. Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika mengungkapkan pada Kamis bahwa Amerika Serikat mengetahui laporan ini dan sangat prihatin. Dia juga menambahkan bahwa transaksi S-400 menempatkan Turki pada risiko potensi sanksi Amerika.
Sementara Turki menyangkal tuduhan pihaknya menggunakan sistem pertahanan udara S-400 untuk mendeteksi F-16 Yunani di Laut Mediterania saat mereka kembali dari latihan yang berlangsung di Prancis, Italia, dan Siprus pada akhir Agustus 2020.
Duta Besar Turki untuk Amerika Serdar Kilic mengatakan sebagai anggota NATO, Turki akan mengoordinasikan tindakan seperti itu melalui saluran militer aliansi.
Duta besar itu sekali lagi mengingatkan bahwa Turki memiliki hak untuk membela diri dan karenanya berhak membeli sistem pertahanan udara dari Rusia. Pernyataan Kilic muncul setelah klaim yang dibuat oleh dua Senator Amerika Chris Van Hollen dan James Lankford yang mendesak Departemen Luar Negeri Amerika untuk memberlakukan sanksi terhadap Turki atas rencana tes sistem S-400 yang dibeli dari Moskow. Mereka menyatakan keprihatinan atas “laporan” Turki menggunakan sistem pertahanan udara untuk mendeteksi dan melacak F-16 buatan Amerika pada dua kesempatan, termasuk penerbangan Angkatan Udara Yunani pada akhir Agustus.