Site icon

NATO-Putin Kembali Serukan Gencatan Senjata Armenia-Azerbaijan

pertempuran Azerbaijan vs Armenia

Pertempuran di Nagorno Karabakh berlanjut untuk minggu kedua saat Armenia dan Azerbaijan bentrok memperebutkan wilayah Nagorno-Karabakh yang memisahkan diri.

Sejumlah kekuatan luar meningkatkan tekanannya kepada kedua negara untuk menghentikan pertempuran. Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menyerukan gencatan senjata segera antara Armenia dan Azerbaijan, karena pertempuran terus berlanjut antara kedua negara. Seruan itu disampaikan Stoltenberg saat berbicara di forum GLOBSEC tahunan di Slovakia.

Sementara Presiden Rusia Vladimir Putin mendesak seluruh pihak menghentikan pertempuran di Karabakh. Ia juga mengatakan bentrokan antara tentara Azerbaijan dan pasukan Armenia sebagai tragedi kemanusiaan.

Konflik di Nagorno-Karabakh tahun ini merupakan insiden bersenjata terburuk setelah perang pada 1991-1994 yang menewaskan sekitar 30.000 jiwa. Pertempuran antarpasukan sejak 27 September 2020 merupakan yang terparah dalam waktu lebih dari 25 tahun terakhir.

Rusia memiliki perjanjian bidang pertahanan dengan Armenia, yang memungkinkan tentara dan armada tempur Rusia ditempatkan di Armenia. Namun, perjanjian itu tidak mencakup wilayah Nagorno-Karabakh.

Juru bicara kepresidenan Rusia Dmitry Peskov mengatakan Jika negara anggota itu Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO), aliansi militer dari enam negara bekas Soviet, tidak berlaku untuk wilayah Karabakh. Menurutnya  perjanjian akan berlaku jika anggota CSTO terkena agresi atau serangan dari luar maka  negara-negara anggota perjanjian memiliki komitmen untuk membelanya.

Nagorno-Karabakh sejak 1990-an, setelah Uni Soviet bubar, telah memisahkan diri dari Azerbaijan. Namun, sebagian besar negara di dunia belum mengakui wilayah itu sebagai negara yang merdeka.

Exit mobile version