Satelit komersial Planet Labs berhasil menangkap foto langka kapal selam China di tempat yang diyakini para pengamat sebagai pintu masuk gua bawah laut rahasia di pangkalan angkatan laut yang penting secara strategis.
The War Zone melaporkan foto yang pertama kali diposting online oleh Radio Free Asia tersebut tampaknya menunjukkan kapal selam serang cepat bertenaga nuklir kelas Shang Type 093 di Pangkalan Angkatan Laut Yulin di Pulau Hainan di Laut China Selatan.
Pangkalan penting terletak di pintu gerbang strategis tidak hanya ke Laut Cina Selatan yang dikonflikkan, tetapi juga Taiwan dan Pasifik Barat.
China suka menyembunyikan beberapa aset strategisnya di bawah tanah. Salah satunya “Tembok Besar Bawah Tanah China”, nama yang diberikan untuk jaringan terowongan yang diyakini digunakan China untuk menyimpan rudal balistik antarbenua.
Sementara sistem terowongan bawah tanah yang besar dan keras menawarkan kemampuan serangan kedua yang potensial jika terjadi perang nuklir, Dean Cheng, seorang ahli studi Asia di Heritage Foundation, mengatakan kepada Business Insider bahwa “itu juga merupakan cara untuk menipu musuh Anda untuk memastikan bahwa mereka tidak tahu berapa banyak dari yang Anda miliki. ”
Dalam kasus Pangkalan Angkatan Laut Yulin, kapal selam paling rentan di dermaga, jadi disembunyikan di terowongan bawah tanah, seperti yang telah dilakukan di masa lalu. Hal ini menawarkan tingkat perlindungan tertentu dari musuh potensial, seperti pasukan Angkatan Laut Amerika yang berpatroli di dekatnya.
“Manfaat berlabuh bawah tanah adalah mencegah sensor overhead seperti satelit intelijen visual atau elektronik melacak penyebaran kapal selam untuk memberi isyarat pengawasan dan pelacakan aset lain seperti kapal selam Amerika, pesawat patroli, dan kombatan permukaan,” kata Bryan Clark, mantan perwira Angkatan Laut Amerika dan ahli di Institut Hudson.
“Isyarat semacam ini penting bagi pengumpulan intelijen Amerika dan sekutu melawan kapal selam musuh, karena mereka bisa sulit ditemukan begitu mereka sampai ke laut dan menyelam,” tambahnya. Dia menjelaskan bahwa lokasi Yulin di ujung selatan Hainan memungkinkan kapal selam China untuk berlayar mengakses perairan yang lebih dalam lebih cepat daripada dari pangkalan lain. “Satu hal yang perlu diingat adalah China memandang informasi sebagai sumber daya,” jelas Cheng.
“Mereka bekerja sangat keras untuk memastikan bahwa semua informasi dikontrol dengan ketat,” katanya. “Bagi mereka, selalu menjadi kepentingan strategis mereka untuk membuat Anda terus menebak-nebak di mana kapal saya, berapa banyak kapal yang saya miliki, dan membuat Anda bertanya-tanya.”
Carl Schuster, mantan direktur operasi di Pusat Intelijen Gabungan Komando Pasifik Amerika kepada CNN mengatakan terowongan di Yulin juga menyulitkan musuh untuk mengamati persiapan dan niat militer China.
“Anda tidak memiliki bukti kesiapan tempur (kapal selam), waktu respons operasional, dan ketersediaan,” katanya. “Terowongan membutakan lawan potensial terhadap status dan pola operasi kapal selam, menyangkal kemampuan mereka untuk menentukan keadaan persiapan militer China, pengetahuan penting untuk menilai niat dan rencana China.”
Pangkalan Angkatan Laut Yulin telah beroperasi selama beberapa dekade dan menampung kapal selam serangan cepat bertenaga nuklir dan kapal selam rudal balistik, serta aset lainnya.
Foto dari Planet Labs tampaknya menunjukkan kapal selam kelas Shang, salah satu kapal selam nuklir China yang lebih baru. “Meski kapal dianggap jauh lebih berisik daripada kapal selam Kelas Los Angeles dan kelas Virginia Amerika, Shang memiliki tabung peluncuran vertikal untuk rudal jelajah anti-kapal YJ-18 dan dapat menjadi ancaman bagi angkatan laut Amerika atau kapal logistik yang beroperasi di laut terbuka, “kata Clark. China diyakini memiliki enam kapal selam ini dengan beberapa di antaranya berbasis di Yulin.
