Citra satelit telah mendeteksi tambahan pasukan dan peralatan oleh Tentara Pembebasan Rakyat China di daerah Aksai Chin. Pemerintah India pun menanggapi dengan mempercepat pengiriman senjata dan pasukan.
India mulai mengerahkan skuadron tank T-90, pengangkut personel lapis baja, dan brigade pasukan penuh (4.000 orang) ke Daulat Beg Oldi (DBO) untuk mencegah kemungkinan serbuan China dari simpang Shaksgam-Karakoram di wilayah Ladakh.
Hindustan Times mengutip komandan militer melaporkan langkah itu diambil setelah sejumlah perundingan tidak berhasil menghentikan pembangunan fasilitas militer oleh India, di mana negara tersebut mengerahkan hampir 50.000 tentara di Aksai Chin.
Karena jembatan di jalan Darbuk-Shyok-DBO tidak dapat menangani bobot tank T-90 seberat 46 ton, tank dikerahkan dengan mengarungi sungai dan anak sungai menggunakan peralatan khusus. Tentara juga telah mengerahkan kendaraan tempur infanteri, howitzer M-777 155mm buatan Amerika, dan senjata 130 mm di berbagai lokasi di Ladakh timur yang meliputi DBO, Galwan, dan Pangong Tso.
Gambar-gambar satelit telah menunjukkan konsentrasi besar pasukan di Daerah Otonomi Tibet dan penggunaan terowongan yang mungkin untuk mengumpulkan peralatan.
Perundingan tingkat militer dan diplomatik sejak pertempuran sengit pada 15 Juni, di mana 20 tentara India terbunuh, hanya menghasilkan penarikan pasukan dari Lembah Galwan. Sumber-sumber Angkatan Darat India mengatakan Beijing belum menarik tentaranya dari Pangong Tso atau Lembah Depsang.
Sumber pemerintah India menyebutkan pasukan China hampir 8 kilometer di dalam wilayah India di Lembah Depsang. India dan China berada dalam salah satu kebuntuan perbatasan terpanjang, yang dimulai pada minggu terakhir April setelah Beijing mengajukan keberatan atas pembangunan infrastruktur New Delhi di sepanjang perbatasan.