Menteri Pertahanan Amerika Mark Esper menyerukan pakta pertahanan Atlantik Utara atau NATO untuk meningkatkan pengeluarannya untuk menahan “pesaing strategis utama” Washington, termasuk Rusia.
“Kita perlu mencegah Rusia. Kita perlu memperkuat NATO dan, sekali lagi, meningkatkan mitra kita saat kita melihat ke depan, ”kata Esper dalam siaran pers Pentagon Sabtu 18 Juli 2020.
Dia menggambarkan Rusia sebagai tantangan yang sedikit lebih rendah daripada China yang dipandang Pentagon memiliki ambisi untuk menggusur Amerika dari sejumlah kawasan penting.
Mengacu pada NATO, Esper menjulukinya aliansi militer ini menjadi kunci di Eropa dan menambahkan bahwa Amerika harus terus bekerja dengan sekutu untuk membangun kesiapan NATO.
“Kami ingin memastikan bahwa sekutu dan mitra kami berkontribusi setidaknya 2 persen dari [produk domestik bruto] mereka untuk pertahanan. Kami telah membuat banyak kemajuan dalam hal itu dalam beberapa tahun terakhir, tetapi masih banyak lagi yang perlu dilakukan,” katanya sebagaimana dilaporkan Sputnik.
Esper mengatakan bahwa peningkatan belanja NATO disambut baik dan uang perlu disalurkan ke kemampuan yang ditujukan untuk pencegahan. Negara-negara anggota aliansi secara konsisten berjanji untuk mencapai ambang dua persen pada tahun 2024, dengan Jerman mengatakan pihaknya berharap untuk mencapai target pada tahun 2031.
Pernyataan kepala Pentagon itu disampaikan beberapa minggu setelah Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menggarisbawahi keyakinan aliansi itu dalam meningkatkan hubungan dengan Moskow di tengah kekhawatiran perlombaan senjata baru.
“Kami percaya akan dialog dengan Rusia. Kami sangat percaya pada kontrol senjata. Perlombaan senjata baru akan berbahaya dan sangat mahal. Oleh karena itu, kami terus bekerja keras untuk kontrol senjata dengan Rusia dan itu adalah bagian dari apa yang kami sebut jalur ganda, pendekatan dialog ke Rusia ”, katanya kepada wartawan di awal Juli.
Pada saat yang sama, ia menunjuk Rusia mememodernisasi angkatan bersenjatanya dan meningkatkan kemampuan nuklirnya, yang menurut Stoltenberg mendorong NATO untuk merespons dengan memastikan aliansi itu memiliki pencegahan dan pertahanan yang kredibel.
Moskow, pada gilirannya, telah berulang kali menyatakan keprihatinannya tentang peningkatan kehadiran militer NATO di Eropa, termasuk ekspansi aliansi yang sedang berlangsung ke arah timur. Kremlin menggarisbawahi bahwa Rusia tidak mengancam negara-negara lain, tetapi tidak akan mengabaikan tindakan yang membahayakan kepentingan nasionalnya