Militer Amerika baru-baru ini menguji coba rudal hipersonik yang terbang 17 kali lebih cepat dari kecepatan suara atau 17 mach.
CNN melaporkan mengutip seorang pejabat senior pertahanan mengatakan mereka menguji tubuh peluncur hipersonik yang sukses. Laporan itu menambahkan bahwa uji coba rudal dilakukan pada bulan Maret di atas Samudra Pasifik.
Pejabat itu mengklaim rudal baru itu akan sulit untuk dilawan dengan menggunakan sistem pertahanan konvensional karena lintasan yang tidak terduga.
“Mencoba untuk bertahan melawan kendaraan hipersonik, ketidakpastian lintasan, menjadi sangat sulit dan pertahanan menjadi sangat sulit karena Anda dihadapkan pada gabungan kecepatan yang sangat tinggi dengan ketidakpastian lintasan penerbangan,” kata seorang pejabat senior pertahanan Amerika kepada CNN.
Selain itu, pejabat pertahanan mengatakan militer Amerika akan menguji coba rudal jelajah hipersonik akhir tahun ini.
Laporan itu mengatakanbahwa rudal hipersonik yang dikembangkan oleh Amerika Serikat tidak akan memiliki kemampuan nuklir.
Sejak Mei, Presiden Donald Trump telah membuat komentar tentang rudal hipersonik yang bisa terbang 17 kali lebih cepat daripada rudal lainnya dan menggambarkannya sebagai rudal “super duper”.
“Apa yang dia [Donald Trump] maksudkan, sungguh, adalah tes penerbangan baru-baru ini yang telah kami lakukan pada bulan Maret di mana kami terbang 17 kali kecepatan suara,” kata pejabat pertahanan senior itu.
Pada 30 Juni, Direktur Riset dan Teknik Pertahanan untuk Modernisasi Departemen Pertahanan Amerika, Mark Lewis mengatakan Amerika Serikat sedang berencana melakukan uji terbang pertama dari prototipe senjata hipersonik yang selesai pada tahun 2025 dengan senjata yang dapat digunakan pada paruh kedua dekade ini.
Departemen Pertahanan berencana untuk melakukan setidaknya 40 uji terbang rudal hipersonik di Samudra Pasifik dalam empat tahun ke depan