Presiden Prancis Emmanuel Macron siap mengesahkan pengembangan kapal induk generasi berikutnya milik negara tersebut. Kapal induk, yang dikenal sebagai PANG, akan menggantikan Charles de Gaulle serta berfungsi sebagai platform untuk pesawat tempur udara Prancis di masa depan.
Pada akhir 1980-an, Prancis mulai membangun kapal induk pertama dari dua yang direncanakan untuk mengganti kapal induk yang ada saat itu yakni Foch dan Clemenceau. Pengembangan kapal berlangsung selama 14 tahun karena kurangnya dana dan sejumlah masalah termasuk baling-baling yang salah, dek penerbangan yang tidak cukup panjang, dan tidak cukupnya pelindung radiasi untuk reaktor nuklir.
Meskipun dikirim ke armada pada tahun 2000, kapal tidak mencapai potensi penuhnya sampai diperbaiki pada tahun 2007. Sementara itu, kapal induk bertenaga nuklir kedua, yang dikenal sebagai PA2, dibatalkan karena kurangnya dana.
Charles de Gaulle adalah satu-satunya kapal induk Prancis. Kapal bertenaga nuklir ini memiliki panjang 856 kaki dan menggusur 43.000 ton. Kapal induk itu kurang dari setengah ukuran kapal induk Kelas Nimitz dan Ford Amerika, tetapi masih bisa mengangkut hingga 30 pesawat.
Kekuatan serangan utama dari kapal induk ini disediakan oleh jet tempur multi-peran Rafale-M. Sebuah fitur yang menempatkan de Gaulle di atas kapal induk China dan bahkan Inggris adalah kemampuan untuk mengoperasikan pesawat peringatan dini dan kontrol udara E-2C Hawkeye.
Sebagaimana dilaporkan Naval News, Prancis ingin kapal induk baru siap untuk mengambil alih tugas pada tahun 2038, ketika de Gaulle berusia 40 tahun. PANG akan menjadi kapal dengan bobot 70.000 ton atau hampir dua kali lebih besar dari berat kapal yang lebih tua. Kapal ini kemungkinan juga akan menggunakan tenaga nuklir.
Perancis dikabarkan sangat tertarik dengan sistem peluncuran pesawat elektromagnetik yang digunakan pada kapal induk USS Ford. Meski masih memiliki sejumlah masalah, Prancis mencatat bahwa sistem itu semakin hari semakin baik.
Kapal induk baru mungkin memiliki tiga sistem peluncuran yang memungkinkannya untuk meluncurkan hingga tiga pesawat dalam waktu singkat. Kapal induk PANG kemungkinan akan membawa sekitar 32 jet tempur generasi Prancis berikutnya — 2-3 E-2D Hawkeye.