Frank Peterkin, teknolog senior untuk energi terarah di Office of Naval Research, Angkatan Laut Amerika mengatakan pihaknya akan memasang tujuh lebih lagi) sistem pertahanan laser Optical Dazzling Interdictor Navy (ODIN) pada kapal perang yang berbeda selama tiga tahun ke depan.
“Kami berada dalam sedikit masa keemasan untuk energi terarah,” kata Peterkin. Dia mencatat bahwa semua cabang militer saat ini sedang mencari cara untuk mengerahkan, dan meningkatkan kekuatan, senjata laser.
Namun, banyak orang di Pentagon tetap skeptis akan kemanjuran senjata energi terarah, yang telah lama dianggap sebagai unsur tidak praktis dari fiksi ilmiah. “Kepercayaan harus berasal dari kontak,” kata Peterkin. “Prajurit perang di komunitas-komunitas itu harus benar-benar menyentuh senjata-senjata ini, menggunakannya, melihatnya bekerja.”
Angkatan Laut menempatkan sistem ODIN pertamanya pada destroyer USS Dewey pada Februari 2020 lalu. Sistem kecil dan berbentuk kotak itu menggantikan sistem senjata jarak dekat yang digunakan untuk menembak jatuh rudal.
Namun, ODIN tidak akan menembakkan rudal atau pesawat terbang dari langit. Senjata itu akan digunakan untuk melawan sistem drone atau rudal yang mungkin digunakan untuk penargetan atau pengintaian.
Peterkin mengatakan ODIN sebagian besar akan dipasang di kombatan permukaan, seperti kapal perusak kelas Arleigh Burke. Platform lain mungkin adalah platform kapal pendartan kelas San Antonio dan kapal tempur pesisir. “Ada diskusi [tentang] bahkan menempatkan laser pada kapal induk,” kata Peterkin.
Angkatan Laut sangat khawatir dengan drone dan rudal. Di Teluk Persia, militer Iran telah menggunakan pesawat tak berawak untuk mendekati skuadron angkatan laut Amerika dan melakukan pengintaian. Selain itu penyebaran rudal antikapal di wilayah ini juga semakin berbahaya.
Peterkin mencatat Angkatan Laut juga bekerja pada laser yang lebih kuat yang benar-benar akan dapat mencegat rudal, seperti High Energy Laser with Integrated Optical-dazzler and Surveillance (HELIOS) dan the Laser Weapons System Demonstrator (LWSD). Keduanya diperkirakan memiliki kekuatan mereka meningkat menjadi setidaknya 150 kilowatt.