Pemerintah Amerika Serikat mendesak India untuk mempertimbangkan kembali rencana pembelian pesawat tempur Rusia. Sebuah langkah yang disebut akan membuat New Delhi berisiko terkena sanksi di bawah Countering America’s Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA).
Dalam komentarnya kepada Janes, seorang pejabat dari Departemen Luar Negeri Amerika tidak membuat referensi khusus untuk pengadaan Angkatan Udara India tetapi mengatakan bahwa India belum dilindungi dari kemungkinan sanksi tetap akan diberlakukan berdasarkan hukum.
“Tanpa mengomentari pembicaraan diplomatik pribadi, saya dapat mengonfirmasi bahwa kami mendesak semua sekutu dan mitra kami untuk membatalkan transaksi dengan Rusia yang berisiko memicu sanksi di bawah CAATSA.”
“Meskipun kita tidak dapat berprasangka apakah suatu transaksi tertentu akan menghasilkan sanksi, penting untuk dicatat bahwa CAATSA tidak memiliki pengabaian khusus untuk negara tertentu,” tambah pejabat tersebut.
Komentar itu muncul setelah adanya laporan Angkatan Udara India sedang mencari jalur pengadaan cepat senilai sekitarUS$1,4 miliar untuk mendapatkan 21 MiG-29 dan 12 Su-30MKI baru untuk meningkatkan kemampuan pertempuran udara.
Langkah ini sebagian sebagai tanggapan atas meningkatnya ketegangan perbatasan antara India dan China. Angkatan Udara India berharap menerima pengiriman pesawat baru tersebut pada tahun 2022.