Dewan Keamanan Nasional Jepang telah menyetujui rencana untuk membatalkan penyebaran dua sistem pertahanan rudal Amerika yang bertujuan untuk memperkuat kemampuan negara itu terhadap ancaman dari Korea Utara.
Menteri Pertahanan Jepang Taro Kono mengatakan negara itu sekarang akan merevisi program pertahanan misilnya dan meningkatkan seluruh postur pertahanannya.
Dewan membuat keputusan pada Rabu 24 Juni 2020 dan sekarang pemerintah akan mengadakan negosiasi dengan amerika tentang apa yang harus dilakukan dengan pembayaran dan kontrak pembelian yang sudah dibuat untuk sistem Aegis Ashore.
Kono mengumumkan rencana untuk membatalkan sistem awal bulan ini setelah ditemukan bahwa keamanan salah satu dari dua warga yang daerahnya direncanakan tidak dapat menerima keberadaan sistem itu sementara melakukan perancangan ulang akan terlalu memakan waktu dan mahal. Jepang akan membahas cara-cara untuk melindungi diri dari rudal Korea Utara dan ancaman lainnya dengan lebih baik.
Pemerintah Jepang pada tahun 2017 menyetujui penambahan dua sistem Aegis Ashore untuk meningkatkan pertahanan negara saat ini yang terdiri dari destroyer yang dilengkapi Aegis di laut dan rudal Patriot di darat.
Sebagaimana dilaporkan Defense News, para pejabat pertahanan mengatakan dua unit Aegis Ashore dapat melindungi seluruh Jepang dengan satu stasiun di Yamaguchi dan dan lainnya di Akita.
Kono mengatakan Jepang telah menandatangani kontrak senilai hampir setengah dari total biaya dan membayar sebagian ke Amerika. Dia mengatakan Jepang berusaha untuk mendapatkan hasil maksimal dari apa yang telah dibayarkan.