Indonesia Katanya Mau Beli, Ini Kemampuan Fregat Kelas Iver Huitfeldt

Indonesia Katanya Mau Beli, Ini Kemampuan Fregat Kelas Iver Huitfeldt

Indonesia disebut-sebut akan membeli kapal fregat kelas Iver Huitfleld yang saat ini digunakan oleh Angkatan Laut Denmark. Benar atau tidak, kita tunggu saja.

Kali ini kita akan membahas tentang bagaimana sejarah dan kemampuan kapal tersebut. Untuk diketahui, yang akan kita bahas adalah kapal yang digunakan Denmark, dan apakah spesifikasi yang dibeli Indonesia sama, lagi-lagi kami tidak tahu. Yang jelas, kecanggihan sebuah kapal tidak terletak pada desainnya semata, tetapi pada teknologi dan senjata yang dikemasnya.

Frigat kelas Iver Huitfeldt Angkatan Laut Denmark didasarkan pada lambung yang sama dengan kapal dukungan kelas Absalon, yang dirancang untuk peran komando dan dukungan. Fitur ini memungkinkan untuk secara signifikan mengurangi biaya desain dan konstruksi fregat baru ini serta menjaga kesamaan hingga memudahkan dalam perawatan. Peran utama kelas Iver Huitfeldt adalah pertahanan udara. Tiga kapal kelas ini dibangun dengan yang pertama ditugaskan pada tahun 2012.

Kapal ini   memiliki tata letak yang agak tidak biasa dan terlihat agak tebal untuk kelas kapal ini. Namun demikian mereka mengepak pukulan yang hebat. Kebanyakan sensor dan peralatan perang anti-udara mirip dengan fregat kelas Sachsen Jerman dan destroyer kelas De Zeven Provincien Belanda. Padahal, Iver Huitfeldt adalah kapal perang yang kurang mampu dibandingkan kedua kapal tersebut.

Dipasang di sekeliling bagian atas superstruktur ada empat antena radar udara / permukaan bertahap buatan Thales. Ini memberikan deteksi target 360 °, pelacakan dan keterlibatan. Hingga 32 rudal dapat dipandu dalam penerbangan secara bersamaan, termasuk 16 rudal di tahap terminal.

Kemampuan seperti itu sangat penting saat bertahan melawan serangan rudal secara besar-besaran. Ada juga radar Thales SMART-L untuk pengawasan udara jarak jauh. Radar ini dapat mendeteksi dan melacak rudal balistik pada jarak lebih dari 400 km.  Radar juga mampu melacak 1.500 target secara bersamaan dan memberikan peringatan dini. Diperkirakan bahwa kombinasi radar dari kelas Iver Huitfeldt lebih mampu daripada kombinasi radar Aegis dari frigat Alvaro de Bazan Spanyol.

Persenjataan rudal permukaan ke udara utama dibawa dalam Sistem Peluncuran Vertikal 32-sel Mk.41. Ini mengemas rudal Standar SM-2 dengan rentang 150 km, atau SM-6, serta rudal RIM-162  dengan rentang 50 km. Hingga 32 SM-2 dan 24 hingga 48 rudal ESSM dibawa oleh kapal perang.

Frigat kelas Iver Huitfeldt memiliki sistem muatan misi modular. Sistem yang sama digunakan salah satu kapal pendukung kelas Absalon. Fregat ini memiliki slot untuk enam modul. Sehingga dapat menampung baik rudal pertahanan udara ESSM tambahan atau rudal anti-kapal Harpoon. Fregat ini juga berpotensi dilengkapi dengan rudal jelajah Tomahawk.

Fregat ini juga dipersenjatai dengan dua senjata OTO Melara 76 mm. Juga ada Sistem Senjata Close-In  Oerlikon Millennium. Yang disebutkan terakhir adalah sistem senjata canggi. Senjata ini memiliki kecepatan tembakan 1.000 rpm dan menggunakan amunisi semburan udara khusus untuk menghancurkan rudal yang masuk.

Fregat Denmark memiliki sonar hull-mount integral untuk deteksi kapal selam. Senjata anti-kapal selam termasuk dua peluncur kembar 324 mm untuk torpedo ringan EUROTORP MU 90. Fregat ini memiliki hangar dan dapat menampung NFH 90, Westland Lynx Mk.90B, atau helikopter serupa, yang menyediakan kemampuan perang anti-kapal selam tambahan.

Kelas Iver Huitfeldt hanya menggunakan sistem tenaga diesel saja.  Kapal didukung oleh empat mesin diesel MTU 20V M70 yang mengembangkan output gabungan 44.000 tenaga kuda yang dikirim kedua poros. Fregat ini sangat hemat bahan bakar. Pada kecepatan rendah ia mampu menempuh 16.700 km. Cukup untuk melakukan perjalanan dari Denmark ke Amerika Serikat dan kembali, sementara masih ada bahan bakar yang tersisa di tangki.  Kapal memiliki panjang  138,7 m, lebar 19,81 m, berat penuh 6.645 ton dengan kecepatan maksimal 30 knot.

Meskipun kelas Iver Huitfeldt memiliki pukulan yang hebat, kelasnya sedikit lebih rendah daripada frigat kelas Sachsen Jerman. Iver tidak memiliki pertahanan rudal lapis ketiga dan membawa lebih sedikit torpedo. Fregat Denmark hanya punya sonar hull mount, tetapi tidak ada sonar array menara untuk deteksi kapal selam. Fregat Jerman juga membawa dua helikopter. Lebih lanjut, fregat Denmark hanya memiliki sistem propulsi diesel yang kalah dalam hal kinerja dibanding propulsi Diesel Gabungan atau Gas modern

1 Comment

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.