Site icon

Amerika Pastikan Kurangi Pasukan di Irak

Pasukan Amerika di Irak / Iraqi News

Amerika Serikat mengkonfirmasi rencananya untuk lebih lanjut mengurangi jumlah pasukannya yang dikerahkan ke Irak. Dalam pernyataan bersama pemerintah kedua negara disebutkan langkah ini diambil setelah adanya kemajuan yang signifikan dalam menghapus ancaman dari ISIS.

Kedua negara selanjutnya akan mengalihkan fokus mereka ke arah pengembangan hubungan keamanan bilateral berdasarkan pada kepentingan bersama.

Sebagaimana dilaporkan France24 12 Juni 2020, dalam pernyataan bersama yang disampaikan 12 Juni 2020, Amerika Serikat mengatakan bahwa alasan kembalinya militernya ke Irak pada tahun 2014  adalah untuk mengalahkan ISIS dan saat ini telah membuat kemajuan besar. Amerika Serikat juga kembali menegaskan mereka tidak berniat untuk membangun pangkalan permanen atau kehadiran militer secara tetap di Irak .

Ketegangan meroket menyusul serangan Amerika di Baghdad pada Januari yang menewaskan jenderal Qasem Soleimani dan komandan milisi Syiah Irak Abu Mahdi al-Muhandis. Anggota parlemen di Baghdad menuntut pengusiran sekitar 5.200 tentara Amerika di negara itu.

Presiden Donald Trump menanggapi dengan mengancam sanksi yang melumpuhkan. Washington kemudian melakukan pemboman besar-besaran terhadap kelompok-kelompok yang dipersalahkan karena roket terhadap fasilitas Amerika di negara tersebut.

Ketegangan telah mereda secara substansial sejak Mustafa Kadhemi – mantan kepala mata-mata yang memiliki hubungan dekat dengan Amerika dan sekutunya di wilayah itu – mengambil kendali sebagai perdana menteri Irak pada Mei. Dua pejabat Irak mengatakan Kadhemi telah diundang ke Gedung Putih tahun ini.

Irak dalam pernyataan bersama berjanji untuk melindungi pangkalan-pangkalan Amerika yang telah mengalami serentetan serangan roket. Negara-negara koalisi lainnya mengikuti secara cermat perkembangan di Irak. Menurut mereka koalisi di Irak tergantung pada Amerika.

Exit mobile version