Perancis mengatakan akan mengirim jet tempur Rafale ke Angkatan Udara India tepat waktu meskipun ada tantangan yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19.
Hal tersebut dikomunikasikan kepada menteri pertahanan Rajnath Singh oleh timpalannya dari Perancis, Florence Parly, selama pembicaraan telepon.
Sebagaimana dilaporkan Asia Times Kamis 4 Mei 2020 Angkatan Udara India kemungkinan akan mendapatkan pengiriman gelombang pertama yang terdiri dari empat jet Rafale dari Perancis pada akhir Juli. Keempat jet tempur itu seharusnya terbang ke pangkalan mereka di India pada Mei 2020, tetapi rencana itu tertunda karena wabah Covid-19.
India dan China saat ini terlibat dalam sengketa perbatasan, dan jet tempur baru tidak diragukan lagi akan memberi Angakatan udara India kepercayaan diri baru dalam menjaga perbatasannya.
India memesan 36 jet Rafale dari Perancis pada September 2016 sebagai pembelian darurat untuk mengatasi kemunduran yang mengkhawatirkan dalam kemampuan tempur angkatan udara.
Menurut jadwal pengiriman, 18 jet pertama (termasuk empat di gelombang pertama) akan dikirim ke pada Februari 2021, dengan sisanya diharapkan pada April-Mei 2022.
Jet Rafale telah digambarkan sebagai pengubah permainan untuk Angkatan Udara India karena secara signifikan meningkatkan kemampuannya. Jet ini dilengkapi dengan berbagai senjata ampuh termasuk rudal udara ke udara jarak jauh Meteor MBDA udara dan rudal jelajah Scalp.
Selain sistem rudal, jet Rafale akan menggabungkan modifikasi spesifik India, termasuk display helm Israel, penerima peringatan radar, jammers, perekaman data penerbangan 10 jam, pencarian infra-merah dan sistem pelacakan.
