Dengan meningkatnya kehadiran angkatan laut China di Wilayah Samudra Hindia, India telah mengembangkan pangkalan udara selatannya sebagai pangkalan paling modern, dilengkapi dengan semua infrastruktur yang diperlukan. Awal tahun ini, India telah melantik BrahMos melengkapi Sukhoi di Thanjavaur di negara bagian selatan Tamil Nadu.
Angkatan Udara India pada 26 Mei 2020 secara resmi juga telah mengoperasionalkan skuadron kedua jet tempur Tejas yang ditempatkan di Stasiun Angkatan Udara Sulur, di bagian selatan negara itu. Skuadron pertama Tejas dibentuk pada tahun 2016.
Jet-jet tempur ini diharapkan akan memperkuat kekuatan udara negara itu di Wilayah Samudra Hindia, tempat China meningkatkan kehadirannya, dengan lebih banyak kapal perang dan kapal selam.
Tejas adalah jet tempur generasi keempat yang dibangun sendiri oleh India. Pesawat tempur supersonik ini dilengkapi dengan kemampuan pengisian bahan bakar di udara, senjata tempur jarak dekat, dan kemampuan rudal di luar jangkauan visual (BVR).
Hindustan Aeronautics Limited diperkirakan akan mengirimkan seluruh blok 16 Tejas yang dimuat penuh ke IAF pada September 2022. India menugaskan skuadron permanen pertamanya yang dilengkapi dengan multirole Su-30MKI yang dipersenjatai BrahMos di pangkalan selatan. Pejabat Angkatan Udara India mengatakan pada Januari 2020 bahwa Wilayah Samudera Hindia memiliki peran penting untuk dimainkan dalam perdamaian, keamanan, dan kemakmuran.
“IAF, kekuatan intrinsik strategis, siap untuk memperluas jangkauannya ke IOR yang luas,” kata Marsekal Udara Amit Tiwari dalam sebuah pernyataan.
IAF telah mengembangkan Pangkalan Sulur sebagai salah satu pangkalan udara yang paling lengkap secara teknis di negara ini. Skuadron Tejas menjadi skuadron kelima yang berbasis di Sulur.
Perkembangan itu datang dengan latar belakang kehadiran Cina yang meningkat di Wilayah Samudera Hindia, tempat 690 gugus tugas angkatan laut yang kuat dari Angkatan Laut China dikerahkan awal bulan ini untuk melakukan patroli anti-pembajakan di Samudera Hindia
