Agak Membingungkan, Su-57 Dilaporkan Terbang Uji Tanpa Awak

Agak Membingungkan, Su-57 Dilaporkan Terbang Uji Tanpa Awak

Pesawat tempur siluman Su-57 Rusia dilaporkan baru-baru ini menjalani pengujian terbang tak berawak.  RIA Novosti melaporkan pada 17 Mei 2020, Su-57 terbang tanpa awak di lokasi yang dirahasiakan di Rusia. Media yang dikendalikan pemerintah itu mengutip sumber anonym menyebutkan selama pengujian pesawat tetap terbang dengan awak, tetapi pilot hanya bertugas memonitor sistem pesawat saja.

Su-57 adalah jet tempur siluman dua mesin yang dijuluki NATO dengan Felon setelah sebelumnya disebut sebagai Frazor. Menurut Scramble Magazine, sebutan Frazor diganti karena nama itu digunakan sementara untuk  program PAK-FA dan T-50, bukan untuk pesawat produksi Su-57. Felon bisa diartikan sebagai siapa saja yang telah dihukum karena melakukan kejahatan serius. Tetapi juga dapat untuk menggambarkan siapa pun yang dianggap melakukan sesuatu yang mengerikan.

Dirancang untuk memenuhi peran pertempuran udara dan udara ke darat, Su-57 adalah pesawat tempur siluman pertama Rusia, dengan penampang radar yang dikurangi dari aspek frontal dan samping.

Pesawat tempur ini merupakan peningkatan ekstensif dari desain Su-27  yang menggabungkan banyak teknologi generasi berikutnya yang revolusioner termasuk badan pesawat komposit  tinggi, radar Irbis-E  yang kuat, mesin thurst vectoring tiga dimensi AL-41 serta avionik serta elektronik sistem peperangan canggih.

Su-57, bersama dengan F-22, F-35  keduanya buatan Amerika dan J-20 China disebut sebagai jet tempur generasi kelima yang mencampurkan kemampuan dalam hal kecepatan, deteksi rendah, senjata dan sensor canggih.

Namun Popular Mechanics menyebut laporan RIA Novosti ini cukup membingungkan.  Popular Mechanics menyebutkan pesawat pilot yang dimodifikasi untuk misi otonom memerlukan instalasi peralatan untuk memanipulasi senjata, sensor, dan kontrol penerbangan dari jarak jauh. Sementara Su-57 adalah pesawat satu kursi, dan jika ada pilot yang duduk di kursi akan sulit mencari ruang untuk peralatan seperti itu.

Industri penerbangan Rusia harus diakui tertinggal dari yang lain dalam pengembangan pesawat tempur otonom, tetapi Moskow berusaha keras untuk mengejar ketinggalan tersebut. Tahun lalu melihat pengenalan drone tempur S-70 Okhotnik (Hunter-B).

Rusia membayangkan Su-57 dan S-70 bekerja bersama di masa perang sebagai sebuah tim, dengan Su-57 membersihkan langit sementara S-70 melakukan serangan terhadap pasukan musuh di darat. Atau, S-70 dapat bertindak sebagai wingman robot untuk Su-57.

Lebih lengkap simak video berikut:

https://www.youtube.com/watch?v=aSUacbq-OVo

2 Comments

  1. yuli hantoro

    Biasanya kebingungan terjadi ketika kita melogika sesuatu menggunakan cara pikir dari benua A untuk menganalisa yang dilakukan Benua B… padahal keduanya sangat mungkin menggunakan pendekatan yang berbeda…

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.