Irak telah menjadi negara terbaru yang mempertimbangkan mengakuisisi S-400 Triumf buatan Rusia. Menjadi tanda tanya besar apakah Amerika akan rela begitu saja.
Menurut sebuah laporan dari surat kabar Al Sabaah yang dikutip Jane 21 April 2020, komite Keamanan dan Pertahanan Parlemen negara itu telah mengirimkan laporan kepada kantor Perdana Menteri Irak yang merekomendasikan akuisisi S-400.
Negara itu sebelumnya mengumumkan pada Januari bahwa mereka akan memeriksa penawaran potensial dari China, Rusia, dan Ukraina.
Akuisisi ini harus menunggu persetujuan dari perdana menteri negara itu dan pos tersebut saat ini kosong. Mantan direktur Badan Intelijen Nasional Irak Mustafa al-Khadimi saat ini ditunjuk sebagai perdana menteri dan sedang bernegosiasi dengan pihak lain untuk membentuk pemerintahan koalisi.
Irak hampir pasti akan menghadapi tekanan berat dari Amerika terkait keinginannya untuk membeli S-400 tersebut. seperti diketahui, saat ini Irak sangat tergantung pada Amerika terutama dalam pembangunan kembali militernya.
Amerika juga telah menunjukkan sikap tegas kepada negara-negara yang membeli senjata dari Rusia terutama S-400. Turki dan India adalah dua negara yang merasakan tekanan tersebut. Sanksi juga telah diterapkan ke China.