Amerika Serikat mencoba mengembangkan rudal jelajah bertenaga nuklir pada 1950-an dan 1960-an tetapi meninggalkan proyek itu karena tidak praktis.
Senjata itu dikenal sebagai Supersonic Low Altitude Missile atau SLAM, dan itu akan menjadi senjata nuklir paling berbahaya yang pernah dibuat.
SLAM, juga dikenal secara tidak resmi dikenal sebagai “Big Stick,” dirancang sebagai rudal jelajah yang terbang rendah. Booster roket akan meluncurkan SLAM ke udara dan meningkatkannya ke kecepatan di mana mesin ramjet bertenaga nuklirnya akan menendang.

Setelah diaktifkan, mesin akan memberikan SLAM kecepatan tertinggi 3.5 Mach. Rudal itu akan terbang sangat rendah untuk ukuran rudal saat itu yakni hanya 1.000 kaki, untuk menghindari radar musuh. Gelombang kejut supersonik diproyeksikan untuk meninggalkan jejak kehancuran, meratakan hutan, bangunan, dan membunuh siapa pun di jalur penerbangan rudal.
SLAM, meskipun diiklankan sebagai rudal, sebenarnya lebih seperti pembom tanpa awak. Alih-alih hulu ledak tunggal, SLAM membawa hingga 26 bom hidrogen, dengan masing-masing berkekuatan ratusan kali lebih kuat daripada bom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki.
SLAM bisa menerbangkan rute yang telah ditentukan di atas negara musuh atau bahkan benua, mengeluarkan bom H pada target di bawahnya. Begitu semua bom dijatuhkan, SLAM akan menerbangkan satu misi terakhir yakni berlari ke sasaran akhir untuk menghujani zona sasaran dengan radioaktivs yang mematikan.
SLAM tidak pernah dibangun karena terlalu berbahaya untuk diuji. Tingkat berbahaya dari radioaktivitas yang dilepaskan oleh mesin nuklir adalah nilai tambah yang besar dalam beberapa skenario perang apokaliptik, tetapi bahkan tidak dapat diuji di langit di atas Amerika. SLAM juga diambil alih oleh pengembangan rudal balistik antarbenua, yang dapat menghasilkan hulu ledak termonuklir terhadap target di Rusia dalam setengah jam.
Apa pun yang benar-benar diuji Rusia pekan lalu di Arktik, kemungkinan sesuatu yang seharusnya tetap menjadi peninggalan Perang Dingin yang tidak digunakan.