Berbagai cara dilakukan untuk bisa mendeteksi seseorang yang kemungkinan membawa virus corona. Salah satunya yang diterapkan pangkalan militer Amerika di Korea Selatan. Siapapun yang datang ke tempat ini harus lolos mencium bau cuka.
Pangkalan Daegu Garrison telah memperkenalkan tes bau sebagai langkah tambahan di luar pemeriksaan suhu dan batuk. Personel militer yang ditempatkan di pangkalan Angkatan Darat Amerika di Korea Selatan tersebut kini meminta orang yang mengunjungi fasilitas untuk tes mengendus dan mencium bau cuka apel agar diizinkan masuk.
Hal ini setelah ada penelitian yang menyebutkan bahwa seseorang yang mengidab virus ini akan kehilangan indera penciuman.
“Di Gate 4 Camp Walker hari ini, kami melakukan pengujian bau pada personel yang datang ke instalasi menggunakan metode baru ” kata Pangkalan Daegu Garrison di halaman Facebooknya.
Pangkalan tersebut mengutip penelitian terbaru bahwa 30 persen dari mereka yang tertular penyakit ini dalam bentuknya yang ringan menderita kehilangan bau yang dikenal sebagai anosmia. Sementara sebanyak 65 persen dari keseluruhan pasien COVID-19 menunjukkan gejala tersebut.
Gejala lain biasanya termasuk demam, batuk kering, dan napas berat. Seorang juru bicara dari Pasukan Amerika di Korea Selatan mengatakan kepada Newsweek pengujian dimulai pada 3 April 2020, di samping pemeriksaan ketat di gerbang yang melibatkan pemeriksaan suhu tanpa sentuhan dan sejumlah kuesioner yang harus dijawab.
Pekan lalu, studi pendahuluan dari para peneliti di King’s College London (KCL) di Inggris menemukan bahwa hilangnya rasa dan bau mungkin merupakan prediktor yang kuat untuk virus tersebut.. Makalah, yang belum dikaji lembaga lain itu menemukan bahwa 59 persen dari 579 orang yang dites positif COVID-19 kehilangan indera penciuman dan rasa.
Army Times melaporkan lebih dari selusin personel dengan Amerika di Korea Selatan telah diuji positif COVID-19. Sementara di Korea Selatan secara umum penyebaran virus ini telah melambat secara drastis selama seminggu terakhir.
Jumlah kasus di Amerika juga meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Menurut WHO, di Amerika hingga saat ini ada lebih dari 307.000 kasus yang dikonfirmasi dan lebih dari 8.300 kematian terkait COVID-19.
https://www.youtube.com/watch?v=TdnQd2SyFOk