Laporan terbaru tentang ancaman ruang angkasa global menunjukkan bahwa setidaknya satu dari program direct-ascent anti-satellite (DA-ASAT) China kemungkinan sudah operasional.
Secure World Foundation (SWF) dan Center for Strategic and International Studies (CSIS), keduanya merilis studi baru pada Senin 29 Maret 2020 mengenai pengembangan program anti satelit China, upaya yang telah dilihat oleh Amerika sebagai ancaman terhadap satelitnya di orbit rendah Bumi.
“Kemampuan DA-ASAT China terhadap target [orbit Bumi rendah] kemungkinan matang dan secara operasional ditempatkan pada peluncur seluler,” demikian bunyi laporan SWF.
“Kemampuan DA-ASAT China terhadap target luar angkasa – baik [orbit Bumi menengah dan orbit geostasioner] – kemungkinan masih dalam fase percobaan atau pengembangan, dan tidak ada bukti yang cukup untuk menyimpulkan apakah itu akan menjadi kemampuan operasional dalam waktu dekat.. ”
Aviation Week menyoroti bahwa rudal kinetik SC-19 yang menembak satelit FengYun 1C pada 2007 tampaknya telah dinyatakan operasional. Para peneliti juga mencatat bahwa China memiliki tiga sistem DA-ASAT yang dikembangkan, tetapi tidak jelas apakah mereka semua didedikasikan untuk misi counterspace.
Laporan CSIS menjelaskan bahwa uji coba rudal lebih sulit untuk dinilai karena mereka juga dapat berfungsi sebagai kemampuan counterspace selama masa konflik. Para peneliti CSIS juga menemukan bahwa Pasukan Dukungan Strategis China, yang didirikan pada 2015, telah mulai melatih unit-unit khusus dalam senjata ASAT.
Laporan lebih lanjut mencatat bahwa China “menipu sinyal GPS” untuk menyembunyikan “kegiatan terlarang” yang terjadi di pelabuhannya sendiri.
“Orang harus bersiap bahwa tingkat gangguan jamming dan spoofing satelit akan meningkat karena kemampuan ini terus berkembang dan menjadi lebih canggih di tahun-tahun mendatang,” kata penelisi senior CSIS Todd Harrison pada laporan tersebut.
Laporan SWF merujuk pada laporan National Air and Space Intelligence Center (NASIC) Desember 2018 yang secara eksplisit mengatakan bahwa “China memiliki unit militer yang telah memulai pelatihan dengan rudal anti-satelit.”
Selain itu, laporan menyoroti bahwa Direktur Intelijen Nasional AS saat itu Daniel Coats mengatakan kepada Senat amerika pada 29 Januari 2019, bahwa China memiliki rudal ASAT berbasis darat operasional yang ditujukan untuk menargetkan satelit orbit rendah Bumi.