Angkatan Udara Amerika Serikat mengerahkan satuan tugas pembom siluman B-2 Spirit di Lajes Field, di Kepulauan Azores Portugis sebagai bagian dari penyebaran pembom strategis yang lebih luas ke benua Eropa.
“Pesawat akan beroperasi dari berbagai instalasi militer di wilayah tanggung jawab Komando Eropa Amerika,” kata EUCOM dalam sebuah pernyataan Rabu 11 Maret 2020.
“Penempatan bomber strategis ke Eropa memberikan pengenalan teater bagi anggota awak pesawat dan menunjukkan komitmen Amerika kepada sekutu dan mitra,” tambah pernyataan itu.
EUCOM tidak merinci jumlah pesawat yang dikirimkan, juga tidak memberikan perincian tentang area-area di mana bomber siluman tersebut akan beroperasi. Namun, area tanggung jawab EUCOM meliputi Eropa, Turki, Belarus, Ukraina, dan Rusia sampai ke Samudra Pasifik.
Pesawat-pesawat yang terlibat dikatakan milik Wing Bom 509 dan Wing Bom 13 yang biasanya berbasis di Pangkalan Angkatan Udara Whiteman di Missouri. EUCOM tidak menentukan berapa lama penyebaran akan berlangsung. Para pembom dikatakan telah menerima pengisian bahan bakar di udara oleh Extender KC-10 dalam perjalanan mereka di atas Atlantik.
Pangkalan udara Lajes Field adalah salah satu dari puluhan pangkalan udara yang dapat diakses Amerika di Eropa, dan digunakan secara luas selama Perang Dingin, Perang Yom Kippur tahun 1973, Perang Teluk 1990-1991, dan mendukung operasi Amerika di Irak dan Afghanistan.
Penempatan itu adalah yang kedua dari jenisnya sejak Agustus 2019, ketika B-2 dari Bom Wing ke-509 tiba di RAF Fairford di Inggris untuk pelatihan sekutu di Eropa.
Northrop Grumman B-2 Spirit adalah bomber multi-peran yang mampu membawa amunisi konvensional dan nuklir. Dikembangkan selama Perang Dingin dan diperkenalkan pada pertengahan 1990-an, fitur-fitur pesawat termasuk karakteristik stealth yang membuatnya sulit dideteksi.
Latihan ‘Anti-Rusia’ Terselubung
Amerika dan sekutu-sekutunya memulai latihan ‘ Defender Europe 2020’ akhir bulan lalu, dengan komponen utama dari permainan perang itu diperkirakan akan berlangsung pada bulan April dan Mei. Latihan akan mencakup pengerahan sekitar 37.000 tentara, 20.000 di antaranya dari Amerika. Latihan akan digelar di Polandia, Republik Ceko, dan negara-negara Baltik Lithuania, Latvia dan Estonia.
Pada akhir Februari, Kepala Staf Umum Rusia Jenderal Valery Gerasimov mengatakan Moskow tidak memiliki ilusi tentang tujuan atau ruang lingkup latihan dan menambahkan bahwa penumpukan aktivitas militer NATO di perbatasan Rusia adalah masalah “keprihatinan serius” untuk Moskow.
Menurut Gerasimov, latihan akan dilakukan “berdasarkan skenario anti-Rusia yang melibatkan operasi ofensif.” Pekan lalu, Kementerian Luar Negeri Rusia meminta NATO untuk memikirkan tentang konsekuensi potensial dari tindakan-tindakan perang mereka, termasuk meningkatnya ketegangan antara Moskow, Washington, dan sekutunya di Eropa.
https://www.youtube.com/watch?v=FRVV9SUFDww&t=18s