Erdogan: Eropa Tak Bisa Cuek dengan Drama Kemanusiaan di Suriah
pengungsi Suriah di perbatasan Turki-Yunani

Erdogan: Eropa Tak Bisa Cuek dengan Drama Kemanusiaan di Suriah

Ankara telah meminta bantuan tambahan kepada NATO untuk membantu meningkatkan keamanan perbatasan dengan Suriah.

“[Kami telah meminta] bantuan NATO tambahan di Suriah – untuk pertahanan perbatasan dengan Suriah, dan sehubungan dengan tantangan migrasi,” kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kepada wartawan bersama dengan kepala NATO Jens Stoltenberg.

Dia menekankan Turki mencari dukungan konkrit dari semua sekutu untuk upaya ini. Erdogan menambahkan Turki satu-satunya kekuatan NATO untuk melawan ‘ancaman’ yang berbasis di Suriah, termasuk ISIS selama lebih dari sembilan tahun dan mengorbankan banyak nyawa pasukannya.

“Situasi di Suriah mengancam Eropa. Tidak ada negara di Eropa memiliki hak untuk melihat dengan acuh tak acuh pada drama kemanusiaan di Suriah,” kata Erdogan.

Sementara itu, Stoltenberg menunjuk pada “tantangan bersama” migrasi dan arus pengungsi di sepanjang perbatasan Yunani-Turki, dan mengatakan masalah ini membutuhkan solusi bersama.

“Jadi saya menyambut dialog antara Turki dan Uni Eropa, dan saya percaya bahwa jalan ke depan dapat ditemukan. NATO akan terus memainkan perannya. Kami saat ini dikerahkan di GNC untuk membantu mengatasi krisis pengungsi dan migran. Sekutu juga siap untuk terus mendukung Turki, dan kami sedang mengeksplorasi apa lagi yang dapat kami lakukan, “kata Stoltenberg.

Buka Gerbang

Pada hari Minggu, Erdogan meminta Yunani untuk membuka gerbang bagi para migrant dan  menyarankan negara itu harus membiarkan mereka pergi ke negara-negara Eropa lainnya  agar terbebas dari beban.

Puluhan ribu migran berkumpul di perbatasan Turki-Yunani akhir bulan lalu setelah Ankara mengumumkan mereka telah membuka perbatasannya dengan Uni Eropa di tengah pertempuran di Idlib, Suriah.

Pekan lalu, Presiden Erdogan memperingatkan bahwa ia akan mengizinkan jutaan pengungsi untuk bergerak menuju perbatasan Turki dengan UE.

Pada hari Minggu, Erdogan memperingatkan Rusia dan Suriah bahwa jika janji-janji yang dibuat mengenai gencatan senjata yang baru-baru ini ditandatangani di Idlib tidak dijaga, Turki “berhak untuk membersihkan [daerah] menggunakan metode kami sendiri.”

Rusia dan Turki mengumumkan gencatan senjata antara pasukan Turki dan Suriah di Idlib setelah pembicaraan antara Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow, Kamis. Gencatan senjata, yang mulai berlaku pada 6 Maret, termasuk perjanjian untuk patroli bersama bagian dari jalan raya M4 yang strategis, dan koridor keamanan seluas 12 km di sepanjang jalan raya.