Rusia telah menguji coba rudal hipersonik Zircon yang dirancang untuk menyerang kapal di laut dan menyerang target di darat dengan kecepatan hingga 9 Mach. Kecepatan ini memberikan pertahanan rudal musuh sedikit waktu untuk bersiap.
Rudal baru itu akan menghembuskan kehidupan baru ke dalam Angkatan Laut Rusia yang masih mengandalkan banyak kapal perang tua era Perang Dingin.
Tes itu, menurut Naval News sebagaimana dikutip Popular Mechanics Minggu 1 Maret 2020, berlangsung di Laut Barents pada Januari. Rudal itu ditembakkan dari fregat Angkatan Laut Rusia, Admiral Gorshkov dan dilaporkan mengenai sasaran di darat.
Dilaporkan ada lima uji coba rudal sebelumnya, tetapi kemungkinan besar tes komponen utama, seperti mesin dan badan rudal. Tes Januari adalah tes all-up pertama dari senjata hipersonik yang sebenarnya.

Tes lain diperkirakan akan dilakukan akhir tahun ini, dari kapal selam baru Angkatan Laut Rusia K-561 Kazan.
Zircon dirancang untuk menggunakan kecepatan untuk menembus sistem pertahanan udara musuh. Tergantung pada profil penerbangan rudal, sebuah kelompok tempur kapal induk Amerika yang dilindungi oleh Sistem Tempur Aegis akan memiliki waktu antara 2 menit 20 detik untuk mendeteksi, melacak, dan menembak jatuh rudal. Rudal itu akan dipersenjatai dengan hulu ledak konvensional atau nuklir.
Zircon telah dikembangkan selama beberapa tahun, dan keberadaannya dikonfirmasi pada Februari 2019 oleh Presiden Rusia Vladimir Putin. Putin menyatakan rudal itu mampu terbang dengan kecepatan 9 Mach dan memiliki jangkauan 1.000 kilometer. Dalam tes terbaru ini, penerbangan Zircon dilaporkan menyerang target pada jarak sekitar 500 kilometer.
Tidak banyak yang diketahui tentang detail Zircon. Menurut Putin, rudal itu berbagi beberapa bagian dengan rudal jelajah serangan darat Kalibr sebagai langkah penghematan. Putin juga mengatakan Zircon akan dibawa oleh kapal perang permukaan dan kapal selam.
Salah satu kapal selam tersebut adalah Proyek 949A Irkutsk. Irkutsk adalah kapal selam yang dirancang untuk menyerang kapal induk Angkatan Laut amerika dengan rudal jelajah anti-kapal kelas berat.
Ditugaskan pada tahun 1988, saat ini kapal selam itu sedang ditingkatkan dan dijadwalkan untuk menerima rudal Zircon.
Sebagian besar armada laut Rusia sudah ketinggalan zaman dan penyebaran Zirkon pada kapal-kapal tua, seperti halnya Irkutsk, akan memberi mereka perubahan besar dalam hal senjata-senjata ofensif.
Menurut kepala United Shipbuilding Corporation Rusia, sangat mungkin untuk mengerahkan Zircon pada semua kapal perang Angkatan Laut Rusia.