Angkatan Laut Amerika mengklaim P-8A Poseidon milik mereka diserang laser yang ditembakkan oleh sebuah destroyer Angkatan Laut China. Insiden ini terjadi pekan lalu ketika pesawat terbang di atas perairan internasional.
Rilis yang dikeluarkan oleh kantor urusan publik Armada Pasifik Amerika 27 Februari 2020 melaporkan bahwa pesawat patroli maritim terbang sekitar 380 mil sebelah barat Guam. “Laser itu tidak terlihat oleh mata telanjang tetapi terdeteksi oleh sensor onboard Poseidon,” kata pernyataan tersebut
Menurut Armada Pasifik tindakan yang disebut tidak aman dan tidak profesional tersebut dilakukan oleh perusak 161 – yang merupakan perusak Type 052D.
Armada Pasifik Amerika menyebut tindakan China itu melanggar kode etike untuk pertemuan tidak sengaja di laut dan nota kesepahaman antara Departemen Pertahanan Amerika dan Kementerian China.
“Laser tingkat senjata berpotensi menyebabkan kerusakan serius pada awak dan pelaut, serta sistem kapal dan pesawat,” kata layanan itu.
Posideon, yang dilengkapi dengan rudal anti-kapal AGM-84D Harpoon dan torpedo ringan Mark 54 dan umumnya digunakan untuk misi pengawasan. Kapal ini memiliki spesialisasi untuk melacak dan memburu kapal selam.
Kapal dengan nomor lambung 161 atau dikenal sebagai “Hohhot,” adalah perusak Type 052D yang ditugaskan oleh Angkatan Laut China pada 12 Januari 2019. Menurut Naval News kapal seberat 7.500 ton itu dimaksudkan untuk menampung hingga 280 pelaut dan dianggap setara dengan kapal perusak Aegis Amerika.
Beberapa bulan lalu, seorang pilot helikopter Royal Australian Navy juga diganggu oleh laser saat saat melakukan latihan di Laut China Selatan selama Indo-Pacific Endeavour 2019.
Latihan dua bulan ini dilakukan antara pasukan Australia dan Sri Lanka, India, Malaysia , Thailand, Vietnam, Singapura dan Indonesia.