Setelah 30 tahun sejak penerbangan pertama Su-34, Kementerian Pertahanan Rusia berencana menandatangani kontrak untuk pengadaan beberapa lusin pembom garis depan Sukhoi Su-34M (T10VM).
Sumber-sumber di dalam Kompleks Industri-Militer Rusia baru-baru ini mengatakan bahwa kemampuan Su-34M Electronic Warfare akan didasarkan pada pekerjaan pengembangan “Owl” (ОКР “Сыч”).
Kemampuan ini dibangun berdasarkan pengalaman pesawat dua kursi yang duduk berdampingan tersebut saat melakukan operasi di suriah sejak akhir 2015. Belum ada pelanggan ekspor dari pesawat ini. Di masa lalu hanya Aljazair yang menyatakan minat mereka pada Su-34.
Awalnya bernama Sukhoi T10V (turunan Su-27), juga dikenal sebagai Su-27IB dan versi ekspor Su-32FN, pesawat kemudian dikenal sebagai Su-34. NATO menyebut pesawat ini dengan kode Fullback. Tanpa prototipe dan pesawat pra-produksi, Angkatan Udara Rusia kini memiliki 128 pesawat Su-34 yang terbang di dalam unit operasional mereka.
Selama bertahun-tahun, empat telah dihapus karena kecelakaan. Scramble Magazine memperkirakan aka nada 24 Su-34M baru dipesan yang akan menggantikan Su-24MR / MP tertua yang masih dalam persediaan Rusia.
Peluang pembelian lebih banyak Su-34M kemungkinan kecil karena Rusia sepertinya akan fokus pada pengembangan lebih lanjut dan seri produksi jet tempur generasi kelima Sukhoi Su-57. Untuk mengisi celah yang ada, Su-34 yang lebih tua kemungkinan akan dilakukan peningkatan kemampuan.
Meskipun Su-34 mungkin akan tetap beroperasi dalam Angkatan Udara Rusia selama beberapa dekade mendatang, airframes Su-34 tertua disimpan di beberapa lokasi seperti Pusat Tes Penerbangan Negara di Zhukovsky dan Akthubinsk. Belum jelas nasib pesawat tertua ini apakah akan dihancurkan atau akan disimpan di museum.
Pembom garis depan Su-34 melakukan penerbangan pertama pada 13 April 1990 namun baru memasuki layanan pada tahun 2014.
Rusia awalnya diperkirakan akan mencapai 100 pada tahun 2020. Sebuah rencana yang sulit terwujud
Su-34 adalah variasi dari pesawat tempur Su-27. Mempertahankan tata letak dasar dan konstruksi Su-27, dengan konfigurasi sayap konvensional tinggi dan sebagian besar dari peralatan onboard. Perubahan kontur ada di bagian hidung karena menjadi tempat radar canggih untuk menghindari deteksi radar.
Kursi pilot dan navigator tidak depan belakang tetapi berdampingan. Fitur ini memungkinkan dua kru untuk berkomunikasi lebih efektif dalam situasi apa pun tanpa menggunakan radio. Selain itu, menghilangkan keharusan untuk panel kontrol kedua, karena sebagian besar pengendalian dapat dilakukan secara bersama-sama.
Desain seperti itu memungkinkan untuk komunikasi langsung antara rekan-pilot dalam situasi yang darurat dan sistem tekanan khusus membuat udara di kabin bernapas hingga ketinggian 10 km, menghilangkan kebutuhan masker oksigen di bawah ketinggian itu.
Kokpit juga memiliki ruang yang cukup untuk pilot untuk berdiri dan berjalan-jalan atau bahkan untuk minum teh selama penerbangan jarak jauh.
Kapasitas tangki bahan bakar internal telah ditingkatkan, serta peningkatan beban take-off berat. Sebuah radar ditempatkan menghadap ke belakang juga ditambahkan di bagian ekor.
Su-34 memiliki panjang 23,3 meter dan tinggi 6,4 meter dengan rentang sayap 14,7 meter. Pesawat ini memiliki layanan langit-langit 14.650 meter dan rentang terbang 4.500 kilometer tanpa mengisi bahan bakar dan 7.000 kilometer dengan pengisian bahan bakar.
Su-34 memiliki radius misi hingga 1.100 km. Pesawat memiliki berat take off 45,1 ton dan berat beban tempur 8 ton. Pesawat dapat melesat dengan kecepatan hingga 1.900 km/ jam.
Su-34 dipersenjatai dengan meriam 30mm dan 12 cantelan yang dapat membawa berbagai jenis rudal udara ke udara dan udara ke permukaan, roket dan bom udara.
Pesawat yang oleh pilot Rusia dijuluki ‘Duckling’ karna hidungnya mirip paruh itik tersebut tidak dirancang untuk aerobatik tetapi juga dapat mengalami overload hingga 7.5g [overloads yang dialami oleh pilot ketika mereka melakukan manuver aerobatic]
Pesawat dua kursi Su-34 ini mampu beroperasi sama efektifnya pada siang dan malam dan dalam setiap kondisi cuaca. Pesawat ini menggabungkan tiga pesawat yakni jet tempur, pesawat terbang serangan dan sebuah pembom garis depan.
Su-34 dapat melawan setiap serangan udara dan efektif menghancurkan target darat. Selain itu dapat terbang dalam waktu tak terbatas dengan hanya dibatasi oleh kemampuan fisik pilot.
Saat ini jet Su-34 dilengkapi dengan “Hibin” yang mengganggu pengoperasian radar musuh, membuatnya praktis “tidak terlihat”.
Namun militer Rusia berencana untuk menggantinya dengan “Tarantul” yang lebih baru, yang mampu menyembunyikan beberapa jet dalam kelompok serangan dari radar musuh pada saat yang sama, seperti “jubah tembus pandang.”