Kontingen pertama pasukan Amerika dan perangkat keras militer mulai berdatangan di pelabuhan Bremerhaven Jerman utara Jumat 21 Februari 2020. Pasukan ini akan mengambil bagian dalam latihan NATO Defender Europe 20 yang sedang berlangsung.
Militer Amerika menyebut pengiriman pasukan ini menjadi penyebaran terbesar pasukan ke Eropa untuk latihan dalam lebih dari 25 tahun .
Latihan yang dipimpin Amerika melibatkan sekitar 37.000 tentara, termasuk sekitar 20.000 personel Amerika dan 20.000 peralatan Amerika. Latihan berlangsung berbulan-bulan mencakup latihan di dekat perbatasan Rusia di Polandia, Lithuania, Estonia dan Latvia. Beberapa media Jerman mendiskripsikan latihan ini menggunakan sknario ofensif terhadap Rusia.
Pentagon menyebut latihan Defender Europe 20 menunjukkan kemampuan militer amerika untuk mengerahkan pasukan besar untuk mendukung NATO dan menanggapi setiap krisis.
Letnan Jenderal Martin Schelleis, komandan Jerman untuk layanan dukungan bersama, mengatakan bahwa latihan itu tidak boleh dilihat sebagai tanda agresi terhadap Rusia.
“Rusia bukan alasan untuk latihan itu, kemampuan militer hanya dapat dibangun kembali dan dipertahankan dalam jangka panjang,” katanya. Dia menambahkan bahwa latihan itu “pada dasarnya tentang transit dan transportasi pasukan”.
Pernyataan itu muncul setelah Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pada Konferensi Keamanan Munich pekan lalu mengatakan bahwa Aliansi Atlantik Utara ingin memiliki hubungan yang lebih baik dengan Moskow, tetapi akan terus mendukung sanksi dan meningkatkan kesiapan militer terhadap Rusia.
“Semua sekutu tetap berkomitmen untuk mengendalikan senjata, dan berdialog dengan Rusia. Kami terus bercita-cita untuk hubungan yang lebih baik dengan tetangga terbesar kami, “Stoltenberg menekankan.
Pada saat yang sama, ia mengatakan bahwa NATO “menanggapi” dugaan ancaman Rusia, termasuk dengan secara signifikan meningkatkan kesiapan pasukan, menegakkan sanksi, dan melawan upaya Rusia untuk ikut campur dalam urusan dalam negeri negara anggota NATO.
Mengomentari latihan awal bulan ini, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menekankan bahwa Moskow secara alami akan bereaksi tetapi berjanji bahwa tanggapan Rusia akan tidak menciptakan risiko yang tidak perlu.
“Patut dicatat bahwa segala sesuatu yang kita lakukan dalam menanggapi ancaman NATO terhadap keamanan kita, kita lakukan secara eksklusif di wilayah kita sendiri,” katanya sebagiamana dikutip Sputnik.