Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov setelah mengunjungi Konferensi Keamanan Munich menyatakan bahwa Amerika Serikat telah meletakkan dasar untuk mengerahkan rudal, yang sebelumnya dilarang oleh perjanjian INF, di Eropa, Asia, dan di pulau-pulau di Samudra Pasifik.
“Tentu saja, kami akan membahas masalah ini dengan Perancis, tetapi untuk mencapai kesepakatan terperinci, kami membutuhkan negosiasi dan konsultasi multilateral, yang, tentu saja, termasuk amerika yang menghancurkan perjanjian [INF] dan sekarang secara aktif membuka cara untuk penyebaran senjata yang pernah dilarang ini di Eropa, dan juga di Asia – dan mereka tidak menyembunyikannya,” kata menteri sebagaimana dikutip Sputnik Senin 17 Februari 2020.
Presiden Amerika Donald Trump mengumumkan keputusannya untuk menarik diri dari perjanjian Intermediate-range NucIear Force (INF) 1987 pada 2 Februari 2019. Washington mengklaim mereka meninggalkan perjanjian itu karena dugaan pelanggaran oleh Moskow. Sesuatu yang dibantah oleh Rusia.
Setelah Amerika meninggalkan kesepakatan pada Agustus, Pentagon segera menguji coba rudal baru yang beroperasi pada jarak yang sebelumnya dilarang.
Moskow sebelumnya meminta Amerika untuk menghindari penempatan rudal di dekat perbatasan Rusia, setelah Washington meninggalkan INF dengan menekankan hal itu akan mengarah pada “degradasi” sistem kendali senjata global.
Menurut pihak Amerika, Moskow melanggar kesepakatan dengan mengembangkan sistem rudal 9M729. Rusia membantah tuduhan itu dan menyatakan bahwa senjata tersebut diuji hanya pada jarak yang diizinkan di bawah Perjanjian INF.
Pihak berwenang Rusia mencatat Amerika sendiri yang melanggar perjanjian INF melalui penyebaran sistem Aegis Ashore di Eropa, karena mereka mampu meluncurkan rudal Tomahawk berbasis laut yang beroperasi pada rentang yang dilarang oleh perjanjian ketika ditempatkan di darat.
Perjanjian INF, yang ditandatangani oleh Amerika dan Uni Soviet pada akhir Perang Dingin tahun 1987, melarang kedua negara memiliki atau mengembangkan rudal darat dengan jangkauan antara 500 dan 5.500 kilometer dan dianggap sebagai salah satu pilar keamanan global.