Setelah jet tempur Tornado miliknya ditembak jatuh oleh Houhti, Arab Saudi melakukan serangan udara balasan dengan dalih untuk melakukan misi penyelamatan kru. Sayangnya, lagi-lagi warga sipil menjadi korban.
Kantor PBB di Yaman mengatakan laporan awal dari serangan udara koalisi Arab menunjukkan bahwa sebanyak 31 warga sipil tewas dan 12 lainnya terluka. Serangan dilakukan di daerah Al-Hayjah provinsi Al-Jawf.
Kementerian kesehatan di provinsi Al-Jawf yang dikuasai Houthi mengatakan, perempuan dan anak-anak termasuk di antara mereka yang tewas.
Juru bicara koalisi yang dipimpin Saudi, Kolonel Turki al-Malki, sebagaimana dilaporkan Reuters Minggu 16 Februari 2020 hanya mengatakan bahwa sebuah jet Tornado jatuh di Al-Jawf. Maliki kemudian mengatakan bahwa operasi penyelamatan telah diluncurkan dan kemungkinan telah terjadi kerusakan pada non target utama. Namun dia tidak tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Maliki mengatakan, dua kru Tornado melontarkan diri dari pesawat sebelum jatuh tetapi Houthi menembaki mereka.
Kantor koordinator PBB di Yaman mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tim kemanusiaan telah mengerahkan tim respon cepat untuk para korban, banyak dari mereka dipindahkan ke rumah sakit di Provinsi Al-Jawf dan Sanaa untuk perawatan.
Koalisi yang dipimpin Saudi melakukan intervensi di Yaman pada Maret 2015 setelah Houthi menggulingkan pemerintah yang diakui internasional dari kekuasaan di ibukota, Sanaa, pada 2014.
Konflik ini secara luas dipandang sebagai perang proksi antara Arab Saudi dan musuh regionalnya, Iran. Tidak ada verifikasi independen terhadap serangan udara atau Tornado namun sebuah rekaman yang dirilis Houthi menunjukkan sebuah Tornado jatuh dihantam rudal.