Rusia mengatakan pihaknya khawatir dengan perjalanan Angkatan Udara Amerika ke pos terdepan Norwegia di Kutub Utara dan mendesak Oslo untuk menahan diri dari apa yang dikatakannya sebagai langkah yang mengganggu stabliitas di kawasan strategis tersebut.
Angkatan Udara Amerika mengunjungi pangkalan udara Norwegia di pulau Jan Mayen di Atlantik Utara pada November 2019 untuk menguji lapangan terbang dan untuk melihat apakah pesawat transportasi militer C-130J Super Hercules Amerika dapat mendarat di sana.
Ketegangan telah meningkat di Kutub Utara yang kaya akan sumber energi sekaligus jalur penting pasca mencairkan es di wilayah itu. Rusia telah membangun kehadiran militernya sendiri di sana.
Moskow telah berulang kali menyampaikan kekhawatiran tentang pengeluaran militer Norwegia yang terus meningkat dan gerakan anggota NATO tersebut untuk mengembangkan infrastruktur militernya serta penempatan personel militer asing di negara itu.
Mengomentari kunjungan Amerika ke pulau itu, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan kepada Reuters bahwa mereka percaya aktivitas militer baru-baru ini Norwegia pada akhirnya ditujukan ke Rusia dan bahwa tindakan seperti itu mengganggu stabilitas kawasan.
“Memang kecil kemungkinan kehadiran Angkatan Udara Amerika di pulau itu, meskipun kadang-kadang, mengkhawatirkan,” katanya Kamis 13 Februari 2020.
“Kami berharap Oslo akan bertanggung jawab dan berpandangan jauh ke depan dalam membangun kebijakannya di utara dan akan menahan diri dari tindakan yang merusak stabilitas regional dan merusak hubungan bilateral,” kata kementerian itu.
Awal bulan ini, Moskow menuduh Norwegia membatasi kegiatannya di kepulauan Svalbard, rantai pulau-pulau terpencil di Kutub Utara, dan mengatakan ingin perundingan dengan Oslo agar masalah ini terselesaikan.
Menteri Pertahanan Norwegia Frank Bakke-Jensen telah mengecilkan implikasi dari kunjungan tersebut pada situasi keamanan di utara dan hubungan Norwegia dengan Rusia.
“Penerbangan transportasi ke Jan Mayen dengan pesawat dari negara-negara sekutu tidak akan berdampak pada kebijakan keamanan di utara,” katanya kepada parlemen.
Dia mengatakan permintaan untuk membantu dengan penerbangan transportasi ke Jan Mayen dikirim ke negara-negara sekutu pada 2019 ketika angkatan udara Norwegia ditarik.
Dia mengatakan pesawat dari pasukan militer dari Austria, Swedia, Denmark dan Prancis telah terbang ke Jan Mayen antara 2017 dan 2019. “Jan Mayen tidak akan digunakan untuk kegiatan militer,” katanya.