Angkatan Laut Amerika telah mengerahkan dua pesawat pengintai dengan daya tahan tinggi MQ-4C Triton ke Guam. Pangkalan ini menjadi pusat operasi udara dan laut Amerika di wilayah Pasifik.
Drone tersebut dikerahkan di bawah Unmanned Patrol Squadron (VUP) 19 dan ditempatkan di Andersen Airbase. Dua Triton lagi akan bergabung dengan mereka pada akhir Maret.
“Penempatan perdana membawa kapabilitas yang ditingkatkan dan peningkatan luas dalam kesadaran domain maritim bagi komandan armada kami,” kata Rear Admiral Peter Garvin, Komandan Patrol and Reconnaissance Group US Navy.
Sejak awal 2010-an, ketika pemerintahan Barak Obama memulai inisiatif Pivot ke Asia, Amerika semakin memprioritaskan kawasan Asia-Pasifik untuk penyebaran sistem persenjataannya paling canggih.
Triton berasal dari MQ-4 Global Hawk, dan terspesialisasi dalam pengawasan maritim. Drone memiliki jangkauan lebih dari 13.000 km yang memungkinkan mereka mensurvei tempat-tempat menarik di China dan Korea Utara.
Drone memiliki daya tahan tinggi mereka dengan kemampuan untuk tetap terbang selama lebih dari 24 jam serta dilengkapi sensor canggih.
Drone ini sangat mahal yakni hampir mencapai US$ 200 juta setiap unitnya dan memiliki kemampuan bertahan terbatas. Ini ditunjukkan ketika Iran menjatuhkan drone Global Hawk menggunakan sistem pertahanan udara buatan sendiri pada Juni 2019.
Meski demikian pesawat akan menjadi tambahan penting bagi Amerika untuk mengintip China dan Korea Utara.