Komando militer Amerika di Korea Selatan mulai Minggu 2 Februari memulai karantina mandiri selama 14 hari untuk setiap pasukan yang baru-baru ini bepergian ke China. Wabah virus coronavirus baru di negara itu dinilai dapat membahayakan kesiapan militer.
Pasukan Amerika Serikat Korea atau United States Forces Korea (USFK) mengatakan pihaknya tidak mengetahui ada pasukan yang berada di provinsi-provinsi paling parah di China, tempat ribuan orang telah terinfeksi, dan tindakan karantina adalah tindakan pencegahan.
“USFK terus menekankan risiko keseluruhan untuk personel USFK tetap rendah, tetapi bahwa tindakan karantina yang diterapkan adalah karena kewaspadaan yang besar untuk mengurangi risiko pada populasi USFK,” kata perintah itu dalam sebuah pernyataan sebagaimana dikutip Reuters.
Kebijakan ini hanya berlaku untuk pasukan Amerika, tetapi perintah itu mendorong anggota keluarga militer, warga sipil Departemen Pertahanan, kontraktor, dan lainnya untuk mengambil langkah sukarela serupa.
Dalam pernyataan lain pada hari Sabtu, komandan USFK Jenderal Robert Abrams juga mengatakan militer menilai virus baru itu sebagai ancaman rendah, tetapi mereka sedang memantau penyebarannya.
“Kita harus melakukan yang terbaik untuk mencegah penyebaran atau itu akan berdampak signifikan pada kesiapan kami untuk bertempur malam ini,” tulisnya.
Pada hari Minggu, Korea Selatan melaporkan tiga kasus yang dikonfirmasi dari virus baru ini, sehingga jumlah total di negara itu menjadi 15. Sebanyak 87 orang lagi sedang diuji untuk kemungkinan infeksi.