Perang Melawan Pandemi Adalah Pekerjaan Militer
Penangangan virus corona di Wuhan

Perang Melawan Pandemi Adalah Pekerjaan Militer

Meski China telah melakukan berbagai langkah ekstrem untuk menahan penyebaran virus corona, tapi penyebaran penyakit itu terus meluas  dan jumlah korban terus bertambah. Lebih dari 200 orang meninggal dan ribuan lain terinfeksi virus yang pertama kali muncul di Wuhan tersebut.

Meski seluruh korban ada di China, virus yang dikenal sebagai 2019-nCov tersebut juga telah menyebar ke berbagia negara. Sejumlah pemerintahan telah melakukan tindakan pencegahan dan mengevakuasi warganya di China. Sejumlah penerbangan dari dan ke China juga telah ditutup. Badan Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi telah menyatakan virus ini sebagai darurat global.

James Stavridis,  pensiunan laksamana Angkatan Laut Amerika dan mantan komandan tertinggi NATO berpendapat bahwa dalam situasi seperti ini maka sebaiknya penanganan virus corona diserahkan ke militer,

Dalam tulisannya di Bloomberg, Stavridis mengatakan munculnya virus yang bertepatan dengan Tahun Baru Cina berarti bahwa ratusan juta orang sedang bepergian yang berarti virus akan sulit untuk dikendalikan.

“Apakah kita menghadapi Influenza Spanyol lain, yang seabad lalu menginfeksi lebih dari sepertiga populasi dunia dengan angka kematian 20%? Mungkin tidak. Tapi alam memiliki kebiasaan buruk melemparkan pandemi mematikan pada kita setiap beberapa abad, terlepas dari semua kemajuan medis. Dan jika virus ini atau yang akan datang benar-benar bersifat global, militer dunia harus mengambil peran utama dalam penanggulanganny,” kata Stavridis yang juga dekan emeritus dari Fakultas Hukum dan Diplomasi Fletcher di Universitas Tufts.

“Sebagai komandan Komando Selatan Amerika saya mengawasi respons terhadap beberapa wabah kolera di Haiti yang lebih mudah dibendung dibanding virus corona, tetapi lebih dari setengah juta warga Haiti terinfeksi dan hampir 10.000 meninggal setelah gempa bumi 2010,” katanya.

Dia mengatakan militer Amerika dan mitra sekutu terbuksi sangat penting berperan menghentikan penyebaran penyakit ini. “Pasukan Amerika  bekerja dengan rekan-rekan dari Brasil dan Chili  mampu membawa pemurnian air, pembangkit listrik dan ketertiban sipil dasar. Tidak ada agensi sipil yang dapat melakukan hal itu mengingat skala daruratnya,” tulisnya.

Demikian juga, Departemen Pertahanan Amerika memiliki respons yang mengesankan terhadap Ebola di Afrika Barat beberapa tahun yang lalu. Penyebaran rumah sakit bedah bergerak dan pengangkutan pasokan vital, termasuk pakaian isolasi, yang akan sangat penting jika coronavirus menjadi krisis global sangat penting.

“Jika Anda menginginkan visi fiktif tentang seperti apa keterlibatan militer dalam pandemi, lihat “World War Z” karya Max Brooks, sebuah novel tentang pandemi yang menyapu planet ini dan memaksakan pilihan tersulit pada masyarakat mengenai karantina, triase dan kamp konsentrasi.”

Meski akan ada keraguan dari para profesional medis sipil untuk berurusan dengan militer, mereka hanya harus mengalahkan tantangan biologis di tingkat global.

Militer, menurutnya memiliki kemampuan luar biasa dalam menangani pandemi. Mereka berlatih untuk beroperasi di dunia bioweapons, dan memiliki alat berat dan alat pelindung diri yang diperlukan di lingkungan yang terinfeksi.

“Mereka memiliki lembaga medis besar dan kemampuan penelitian yang mendalam yang dapat diterapkan untuk perawatan taktis dan mencari vaksin dan obat paliatif. Militer juga memiliki kemampuan logistik untuk memindahkan tenaga kerja, peralatan, dan bahkan rumah sakit ke seluruh dunia dalam hitungan hari atau bahkan jam,” lanjutnya.

Selain itu sebagian besar militer  memiliki etos layanan, yang berarti personel akan bersedia memberikannya meski menghadapi bahaya pribadi. “Itu adalah campuran dari banyak kemampuan.”

Berita buruknya adalah bahwa pengendalian penyakit biasanya bukan merupakan area fokus bagi Pentagon dan militer lainnya di seluruh dunia. Meskipun ada rencana darurat dan rencana operasional untuk menangani pandemi, mereka jarang melakukan dan tidak didanai secara kronis.

“Sejujurnya, selama dekade saya memimpin komando Selatan dan Eropa, kami hampir tidak melakukan apa pun untuk mempersiapkan epidemi medis yang besar. Pentagon harus melihat coronavirus sebagai panggilan untuk bangun dan melakukan tinjauan kesiapan tingkat tinggi untuk menanggapi bahaya semacam ini.”