Amerika baru-baru ini berpikir untuk mengurangi kehadiran militernya di Afrika untuk lebih fokus pada penanggulangan Rusia dan China. Hal ini membuat Perancis tidak bisa tenang.
Menteri Pertahanan Perancis Florence Parly akan melakukan perjalanan ke Amerika dengan tujuan membujuk para pejabat Amerika untuk menjaga kontingen militer mereka di benua tersebut. AFP mengutip sumber anonym melaporkan Amerika menjadi sekutu yang sangat diperlukan dalam operasi militer Perancis melawan pemberontak di wilayah Sahel.
“Komitmen Amerika untuk kawasan ini sangat penting karena mereka memberikan kemampuan kritis, beberapa di antaranya tidak dapat diganti,” kata sumber itu Minggu 26 Januari 2020.
Amerika memasok Perancis dengan data intelijen dan pengawasan yang diperoleh oleh drone, serta dukungan logistik terorganisir untuk operasi Perancis. Jika Washington menarik diri dengan dalih mendistribusikan kembali pasukannya untuk mencegah Rusia dan China, kontingen Perancis yang berkekuatan 4.500 orang harus berjuang sendiri mengatasi pemberontak kelompok bersenjata dan harus mencari pengganti atau menghadapi keterbatasan dalam operasi mereka.
Presiden Perancis Emmanuel Macron menggambarkan skenario penarikan amerika sebagai “berita sangat buruk” ketika ia bertemu dengan mitra negara itu di wilayah Sahel.
Situasi ini hanya akan diperburuk oleh keengganan negara-negara UE lainnya untuk berpartisipasi dalam perang melawan terorisme di benua itu. Trump, pada gilirannya, percaya bahwa Uni Eropa dapat mengambil alih tugas-tugas Amerika, begitu pasukan negara itu meninggalkan benua itu.
Paris telah terlibat dalam operasi melawan kelompok radikal di Afrika sejak 2012 setelah mereka menyerbu wilayah utara Mali. Pasukan Perancis juga beroperasi di Mauritania, Burkina Faso, Niger, dan Chad.
Tetapi bahkan dengan bantuan pasukan Amerika, upaya Perancis belum sepenuhnya berhasil. Dalam sebuah insiden baru-baru ini, negara itu kehilangan 13 tentara sebagai akibat dari tabrakan helikopter yang mengejar kelompok radikal di Mali pada bulan Desember.
