NASA sedang mencari orang untuk mengisi sebuah jabatan dengan peran baru yang menarik. Badan antariksa Amerika tersebut membutuhkan seseorang untuk mengarahkan misi guna membawa batu Mars ke Bumi.
Secara formal, pekerjaan yang ditawarkan tersebut adalah Direktur Program Mars Sample Return (MSR), yang bertujuan untuk membawa sampel batuan dan tanah murni dari planet merah untuk dipelajari secara dekat.
Langkah pertama dalam upaya itu adalah peluncuran penjelajah atau rover Mars 2020 yang dijadwalkan pada 17 Juli 2020 mendatang. Begitu berada di planet merah, robot yang dilucnurkan tersebut bertugas mengumpulkan dan menyimpan sampel dalam kotak yang disegel.
Tetapi membawa mereka kembali ke Bumi adalah masalah lain karena belum ada misi yang direncanakan untuk itu. Di situlah peran pegawai baru yang dicari NASA itu masuk.
Menurut uraian badan tersebut, “pemegang jabatan bertanggung jawab atas implementasi semua kegiatan program MSR, dimulai dengan perumusan misi dan berlanjut melalui desain, pengembangan, peluncuran, dan operasi misi.”
Badan ini akan berbasis di Washington, DC, dan gajinya yang ditawarkan cukup menarik yaki antara US$ 182.424 hingga US$ 188.066 atau antara Rp2,5 miliar – Rp2,6 miliar per tahun.
Para ilmuwan telah tidak sabar untuk mempelajari tanah Mars yang masih asli di laboratorium mereka. Sejauh ini, mereka hanya mampu memeriksa fragmen meteorit Mars yang menghantam Bumi.
Investigasi lainnya telah dilakukan oleh penemu seperti Curiosity, yang telah mengumpulkan sampel di permukaan Mars, memeriksanya dengan alat bawaannya sendiri, dan mengirimkan data kembali ke Bumi.
NASA dan Badan Antariksa Eropa telah berkomitmen untuk bekerja sama dalam program pengembalian sampel. Tapi itu tidak mudah – atau murah.
Misi tersebut dimasukkan dalam permintaan proposal anggaran NASA tahun 2020 dengan meminta US$ 109 juta untuk mengerjakan misi Mars di masa depan, melonjak dari US$ 50 juta yang diminta pada tahun 2019. Jumlah ini sekitar 55 dari total anggaran NASA yang mencapai US$ 22,6 miliar.
Penjelajah Mars 2020 saat ini sedang diuji dan disiapkan untuk diluncurkan. Robot tersebut dijadwalkan untuk mencapai planet merah pada bulan Februari 2021.
Dengan asumsi robot berhasil mendarat dan mampu mengumpulkan dan menyimpan sampel di Mars sesuai rencana, banyak pertanyaan yang masih tersisa tentang bagaimana misi selanjutnya untuk mendapatkan sampel kembali ke Bumi. Melakukan hal itu akan membutuhkan peluncuran roket pertama dari planet lain.
NASA memperkirakan misi itu tidak akan selesai sampai akhir tahun 2020. Jadi jika Anda mencari pekerjaan jangka panjang yang menantang, bergaji tinggi, ini mungkin cocok untuk Anda.
Untuk jabatan direktur program ambisius ini, tentu saja, NASA memiliki daftar panjang kualifikasi. Yang paling sederhana adalah gelar sarjana dalam sains, kemauan untuk bepergian, dan menunjukkan kepemimpinan.
Pengalaman melaksanakan pengembangan misi perjalanan luar angkasa end-to-end juga diperlukan, karena tanggung jawab pekerjaan meliputi desain program dan anggarannya, serta manajemen dan pengawasan proyek yang berkelanjutan.
Calon juga harus berpengalaman dalam perumusan strategis program spaceflight – yang berarti peran kepemimpinan masa lalu di organisasi atau perusahaan yang bekerja pada proyek eksplorasi ruang angkasa (SpaceX, Lockheed Martin, atau NASA, misalnya).
Badan ini mencari orang-orang yang tahu cara bekerja di lingkungan yang bergerak cepat dengan serangkaian pemangku kepentingan yang kompleks, termasuk banyak mitra internasional, komersial, pemerintah, dan masyarakat.
Nah tertarik? Segera karena lamaran akan ditutup 5 Februari 2020.
