Putra Mahkota Kerajaan Inggris, Pangeran Charles mengatakan dia ingin mengunjungi Republik Islam Iran dan menyebut negara sebagai bagian penting dunia.
“Saya tahu bahwa Iran telah menjadi bagian yang sangat penting di dunia selama berabad-abad dan telah banyak berkontribusi pada pengetahuan manusia, budaya, puisi, seni. Maksud saya, orang-orang yang benar-benar luar biasa. Dan saya selalu terpesona oleh budaya Islam dan arsitektur dan pengerjaan untuk waktu yang lama ,” kata Duke of Wales kepada wartawan Sunday Times di Forum Ekonomi Dunia di Davos.
Pernyataan itu muncul saat ketegangan meningkat antara Teheran dan Amerika Serikat, sekutu utama Inggris. Pada 3 Januari 2020, Washington membunuh jenderal tinggi Iran Qasem Soleimani dengan mengatakan ia sedang mempersiapkan serangan terhadap Amerika Serikat. Teheran membalas dengan serangan rudal terhadap pasukan Amerika di Irak.
Komentar sang pangeran sangat kontras dengan pernyataan yang dibuat oleh Presiden Amerika Donald Trump dan Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang sebelumnya mengancam akan menindak Iran. Pada Juni 2019, Macron menuduh Teheran “memperjuangkan terorisme” di Timur Tengah, sementara Presiden Trump telah berulang kali mengancam Iran dengan serangan militer.
Pangeran Charles, yang pekan lalu mengunjungi Israel dan bertemu dengan para pejabat dan pengungsi Palestina, mengatakan ia berdoa sepanjang waktu untuk perdamaian di kawasan itu dan tidak hanya dalam bahasa Inggris. “Insya Allah,” kata Charles .
Pangeran Charles terakhir mengunjungi Republik Islam pada tahun 2004 sebagai bagian dari perjalanan pribadi dengan Palang Merah ke kota Bam, yang hancur oleh gempa bumi. Terakhir kali bangsawan Inggris tiba di Iran untuk kunjungan resmi adalah pada tahun 1975 ketika almarhum Ibu Suri tiba di Teheran.
