Amerika mengancam akan membunuh Komandan Pasukan Quds Iran yang baru, Jenderal Esmail Ghaani jika dia menargetkan orang Amerika.
“Jika Ghaani mengikuti jalan yang sama untuk membunuh orang Amerika maka dia akan menemui nasib yang sama [dengan Soleimani],” kata perwakilan khusus amerika untuk Iran Brian Hook.
Hook, berbicara kepada Asharq al-Awsat, sebuah surat kabar Arab yang berbasis di London, dalam sebuah wawancara yang diterbitkan Kamis 23 Januari 2020.
Menurut diplomat Amerika tersebut, Presiden Trump telah membuatnya sangat jelas bahwa setiap serangan terhadap kepentingan Amerika atau Amerika akan ditanggapi dengan tanggapan tegas.
Hook juga mengatakan dia percaya bahwa rezim Iran sekarang memahami bahwa mereka tidak dapat menyerang Amerika dan lolos begitu saja.
Ghaani, yang telah ditunjuk untuk memimpin Pasukan Quds Garda Revolusi Iran telah memperingatkan konsekuensi keras bagi Amerika segera setelah pembunuhan Soleimani dan dunia akan segera “melihat tubuh orang Amerika di seluruh Timur Tengah”.
Berjanji untuk melanjutkan jalan Soleimani Ghaani juga mengatakan bahwa “satu-satunya kompensasi” untuk pembunuhan pendahulunya adalah untuk mengeluarkan Amerika dari wilayah Timur Tengah”.
Soleimani terbunuh di Baghdad, Irak pada 3 Januari ketika konvoi yang ia tumpangi diserang oleh pesawat tanpa awak Amerika.
Selama lebih dari dua dekade ia menjabat sebagai komandan Pasukan Quds, Soleimani mengoordinasi beberapa operasi anti-teroris Iran di Timur Tengah, menargetkan Osama bin Laden dan al-Qaeda di Afghanistan pada tahun 2001 dan bergabung dengan pemerintah Suriah dan Irak dalam kampanye mereka melawan ISIS.
Ghaani menjabat sebagai komandan kedua Soleimani selama lebih dari 20 tahun. Para pejabat Amerika menuduh Soleimani bertanggung jawab atas darah ratusan tentara Amerika dan marinir tetapi telah gagal memberikan bukti nyata mengenai tuduhan ini.
Pembunuhan Soleimani telah menyebabkan kemunduran radikal hubungan yang sudah tegang antara Teheran dan Washington.
Iran meluncurkan serangan rudal terhadap pangkalan-pangkalan Amerika di Irak pada 8 Januari dan fasilitas Amerika lain termasuk Green Zone.
Amerika telah meningkatkan jejak militernya di wilayah tersebut, tetapi sejauh ini telah menahan diri dari respons saling balas.