Diremehkan Trump, Pentagon Kirim Lebih Banyak Pasukan Amerika Keluar dari Irak
Pasukan Amerika di Irak

Diremehkan Trump, Pentagon Kirim Lebih Banyak Pasukan Amerika Keluar dari Irak

Presiden Amerika Donald Trump pada Rabu 21 Januari 2020 mengatakan ia tidak menganggap cedera otak yang diderita oleh 11 anggota personel militer Amerika dalam serangan Iran baru-baru ini di sebuah pangkalan di Irak menjadi masalah serius. Militer Amerika terlihat kecewa dengan pernyataan itu dan memindahkan lebih banyak pasukan ke luar daerah untuk pemeriksaan potensi cedera.

Dalam sebuah pernyataan pada Rabu, Komando Pusat Amerika mengatakan bahwa lebih banyak pasukan telah diterbangkan dari Irak ke Jerman untuk evaluasi medis setelah serangan rudal Iran 8 Januari di pangkalan tempat pasukan Amerika. Pada minggu lalu mereka mengumumkan 11 orang cedera dalam serangan tersebt.

Dia menambakan cedera lebih lanjut dapat diidentifikasi di masa depan tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Seorang pejabat Amerika sberbicara dengan syarat anonym sebagaimana dikutip Reuters mengatakan sekitar selusin tentara diangkut ke Jerman.

Trump dan pejabat tinggi lainnya pada awalnya mengatakan serangan Iran tidak membunuh atau melukai personel militer Amerika sebelum Pentagon kemudian berbalik arah dengan mengatakan 11 tentara Amerika telah dirawat karena gejala gegar otak setelah serangan di pangkalan udara Ain al-Asad di Irak barat. .

Pada hari Rabu, Trump menolak menjelaskan perbedaan tersebut. “Saya mendengar bahwa mereka mengalami sakit kepala dan beberapa hal lain, tetapi saya akan mengatakan dan saya dapat melaporkan itu tidak terlalu serius,” kata Trump pada konferensi pers di Davos, Swiss.

Ditanya apakah ia menganggap cedera otak traumatis sebagai masalah serius, Trump mengatakan: “Mereka memberi tahu saya tentang hal itu beberapa hari kemudian. Anda harus bertanya kepada Departemen Pertahanan. ”

Pejabat Pentagon mengatakan tidak ada upaya untuk meminimalkan atau menunda informasi tentang cedera konkusif, tetapi penanganannya terhadap cedera setelah serangan Teheran telah memperbaharui pertanyaan mengenai kebijakan militer Amerika mengenai cara menangani dugaan cedera otak.

Menurut data Pentagon, sekitar 408.000 anggota layanan telah didiagnosis dengan cedera otak traumatis sejak tahun 2000.

Berbagai kelompok kesehatan dan medial selama bertahun-tahun telah berusaha meningkatkan kesadaran tentang keseriusan cedera otak, termasuk gegar otak.

“Saya tidak menganggap mereka cedera yang sangat serius dibandingkan dengan cedera lain yang saya lihat,” kata Trump. “Aku pernah melihat orang tanpa kaki dan tanpa lengan.”

Mayor Jenderal Angkatan Udara AS Alex Grynkewich, wakil komandan koalisi anti ISIS menambahkan bahwa meski beberapa operasi kontra-ISIS di Irak telah dilanjutkan, mereka masih dalam skala terbatas.