Angkatan Laut Amerika akan memberi nama kapal induk Kelas Gerald Ford keempatnya dengan Doris Miller. Siapa dia, dan mengapa begitu penting buat Amerika?
Angkatan Laut Amerika membuat pengumuman tentang nama kapal induk tersebut pada Hari Martin Luther King di sebuah upacara di Pangkalan Bersama Pearl Harbor-Hickam, Hawaii.
Ada dua alasan penamaan. Pertama untuk menghormati pelaut angkatan laut Amerika dan para pahlawan dan kedua untuk menghormati kontribusi para pelaut Afrika-Amerika. USS Miller akan menjadi kapal induk pertama dalam sejarah Angkatan Laut Amerika yang dinamai demikian.
Miller menerima Cross Navy atas tindakannya selama serangan di Pearl Harbor dengan membantu memindahkan tentara yang terluka ke tempat yang aman dan membuat senapan mesin untuk mengusir pesawat Jepang. USS Doris Miller diharapkan akan mulai beroperasi pada awal 2030-an.
Doris Miller lahir di Waco, Texas, pada 23 Oktober 1919, mendaftar di Angkatan Laut Amerika dan bertugas di kapal amunisi USS Pyro dan kapal perang USS Nevada. Pada pagi hari tanggal 7 Desember 1941, Miller berada di USS West Virginia untuk mengumpulkan cucian.
“Miller berada di bawah geladak 7 Desember 1941, ketika torpedo Jepang pertama menyerang USS West Virginia (BB 48). Stasiun pertempurannya rusak, Miller diperintahkan ke jembatan, di mana ia membantu membawa kapten kapal yang terluka parah ke tempat yang aman. Miller kemudian memuat dan menembakkan senapan mesin anti-pesawat — senjata yang, sebagai orang Afrika-Amerika dalam militer, ia belum dilatih untuk beroperasi. Miller tetap tinggal begitu perintah untuk meninggalkan kapal disahkan untuk membantu mengevakuasi teman-teman kapal dan menyelamatkan nyawa para pelaut di dalam air yang terbakar, ” demikian yang dikatakan oleh Angkatan Laut Amerika.

West Virginia, yang rusak parah oleh dua bom dan lima torpedo, tenggelam di Pearl Harbor, menewaskan 130 tentara dan melukai 52 lainnya. Kapal kemudian diupgrade, diperbaiki, dan bertugas di seluruh kampanye Pasifik selama Perang Dunia II, hingga Jepang menyerah pada 1945. Miller diperankan dalam film Pearl Harbor oleh aktor Cuba Gooding Jr.
Miller selamat dari Pearl Harbor dan menerima Cross Navy atas tindakannya pada hari itu, medali tertinggi kedua untuk keberanian, dan kemudian bertugas di pengawal kapal induk USS Liscombe Bay.
Pada tahun 1943, Liscombe Bay diserang dan ditenggelamkan oleh kapal selam Jepang selama invasi pulau Makin. Miller dinyatakan hilang dalam aksi setelah serangan dan direklasifikasi tewas dalam aksi satu tahun kemudian. Tubuhnya tidak pernah ditemukan.

Penamaan USS Miller sangat berbeda dari kapal induk Angkatan Laut Amerika. Kapal induk awalnya dinamai dengan nama Perang Revolusi dan pertempuran (USS Yorktown, Enterprise, Saratoga, Lexington), dengan pertempuran Perang Dunia II ditambahkan antara 1941 dan 1945.
Kapal induk kemudian diberi nama tokoh penting seperti Laksamana bintang 5 (Nimitz) dan Presiden, (Washington, Lincoln, Roosevelt, Truman, Eisenhower, Kennedy, Ford, Reagan, Bush), dan politisi pro-Angkatan Laut (Stennis, Vinson).
USS Miller memulai proses de-politisasi penamaan kapal dan juga menghormati personel tamtama, sebuah proses yang Angkatan Darat Amerika juga baru-baru ini dilakukan setelah menami kendaraan lapis baja dengan Stryker untuk menghormati, Private First Class Stuart S. Stryker, yang meninggal dalam Perang Dunia II, dan Specialist Four Robert F. Stryker yang meninggal dalam Perang Vietnam.
Akhirnya, proses penamaan dilakukan untuk menghormati layanan orang Afrika-Amerika di Angkatan Laut Amerika. Pada Januari 2019, sekitar 65.000 warga Amerika keturunan Afrika- bergabung dengan US Navy.
USS Miller, seperti kapal-kapal lain di kelas kapal induk Ford, akan menjadi salah satu kapal perang terbesar yang pernah dibangun. Miller akan membawa hampir 80 pesawat tempur dan akan diawaki oleh 6.000 pelaut. Miller dijadwalkan akan dikirim ke Angkatan Laut Amerika pada tahun 2032, sebuah penghargaan yang pantas untuk pelaut yang memberikan segalanya.