Sebuah jet tempur siluman F-35 Angkatan Udara Israel mengungkapkan dirinya di radar pelacakan pesawat sipil internasional saat terbang di atas Pusat Penelitian Nuklir Shimon Peres di Negev.
Ynet mengutip sumber melaporkan pesawat itu menampakkan dirinya pada ketinggian 31.000 kaki di atas fasilitas nuklir ketika pilot menyalakan transponder yang tidak dienkripsi, membuat jet tempur terbaru Israel terlihat dalam radar penerbangan sipil.
Pesawat militer menggunakan kode “Squawk” untuk mengkomunikasikan informasi ketika melakukan operasi militer, dengan tiga kode utama adalah 7500, yang berarti pembajakan; 7600 yang berarti kesalahan transmisi; dan 7700, yang berarti darurat. Pesawat yang terpapar dilaporkan mengirimkan kode Squawk 7600, yang berarti kesalahan transmisi.
Unit Juru Bicara IDF mengomentari insiden itu dengan mengatakan bahwa “selama penerbangan pelatihan rutin di area pelatihan di Selatan, kerusakan ditemukan di transponder pesawat.
“Untuk berkomunikasi dengan pesawat lain yang berpartisipasi dalam pelatihan, pilot mengaktifkan sistem deteksi pesawat sehingga pesawat lain akan dapat mengenalinya tanpa berkomunikasi dengan pilot,” kata unit tersebut kepada Ynet dan dikutip Jerusalem Post Selasa 21 Januari 2020.
IDF menambahkan sistem pelacakan dioperasikan atas kebijaksanaan pilot dan insiden itu bukan kejadian luar biasa.
Menurut Ynet, insiden serupa terjadi pada tahun 2018, ketika jet Angkatan Udara Israel memperlihatkan dirinya pada radar sipil saat terbang di atas garis pantai Israel menuju Suriah. Diyakini pada saat itu bahwa kemunculan itu disengaja dan dimaksudkan untuk mengirim pesan ke Hizbullah Libanon.
Angkatan Udara Israel melakukan latihan militer minggu ini di Bandara Internasional Ramon di Lembah Timna di Gurun Arava Israel selatan.