Surat kabar Jerman Handelsblatt melaporkan tentang sebuah kapal induk baru Rusia yang kemungkinan akan mulai beroperasi pada tahun 2030. Kapal induk ini akan sangat canggih dan akan membantu angkatan laut negara itu bersaing dengan Amerika.
Handelsblatt secara terbuka menyebut dimensi kapal induk itu cukup menakjubkan dengan panjang lebih dari 300 meter dan lebar 65 meter. Draf hampir sebelas meter dan perpindahan air 80.000 ton. Didukung oleh empat reaktor nuklir dengan output masing-masing 305 megawatt, mampu mempercepat kapal hingga 55 kilometer per jam.
“Itulah gambaran sebuah kapal induk bertenaga nuklir baru yang ingin dibangun oleh Rusia, ” surat kabar itu menegaskan.
Menurut media tersebut, kapal baru akan mampu membawa hingga 70 pesawat tempur dan helikopter, termasuk jet tempur MiG-35 dan Su-57.
Kapal induk itu dilaporkan juga akan dipersenjatai dengan apa yang oleh Handelsblatt digambarkan sebagai “senjata ajaib”, merujuk pada rudal hipersonik canggih Kinzhal dan Zircon.
“Kapal baru itu secara khusus dirancang untuk menembakkan rudal jelajah Kalibr yang canggih, yang Rusia ingin kembangkan secara besar-besaran selama beberapa tahun ke depan setelah penghentian Perjanjian INF oleh Presiden Amerika Donald Trump,” kata surat kabar itu.
Angkatan Laut Rusia saat ini hanya memiliki satu kapal induk berat, Admidal Kuznetsov yang mengalami sejumlah masalah termasuk terbakar beberapa waktu lalu.
Pada bulan Desember, sebuah sumber di kompleks industri-militer Rusia mengatakan bahwa perkiraan biaya kapal induk berat baru negara itu diperkirakan mencapai US$ 6,2 miliar.
Sumber itu mencatat bahwa biaya kapal perang baru tidak termasuk dalam Rencana Persenjataan Negara untuk 2018-2027.
Angkatan Laut Rusia belum memutuskan konsep apa yang diusulkan oleh biro perencanaan dan desain yang akan membentuk dasar untuk pengembangan kapal baru.