More

    Operasi Militer Amerika di Yaman untuk Membunuh Perwira Iran Gagal

    on

    |

    views

    and

    comments

    Pada hari yang sama ketika Mayor Jenderal Qasem Soleimani terbunuh di Irak, pasukan Amerika ternyata juga melakukan operasi rahasia di Yaman untuk menargetkan pemimpin kedua Garda Revolusi Iran. Namun misi tersebut gagal.

    Washington Post mengutip empat sumber di Washington melaporkan Jumat 10 Januari 2020 serangan tersebut menargetkan Abdul Reza Shahlai, seorang komandan kunci Pasukan Quds yang berbasis di Yaman.

    Surat kabar itu berspekulasi bahwa target kembar di negara yang berbeda telah merusak administrasi Trump yang mengklaim pembunuhan Soleimani dimaksudkan untuk mencegah serangan Iran yang segera terjadi.

    Pada bulan Desember, Departemen Luar Negeri menawarkan hadiah US$ 15 juta untuk informasi tentang lokasi Shahlai di Yaman. Gedung Putih meyakini sosok ini memiliki sejarah panjang dalam merencanakan serangan terhadap target AS dan koalisi.

    Sementara itu Presiden AS Donald Trump dalam sebuah wawancara dengan Fox News Jumat mengatakan bahwa Qasem Soleimani merencanakan serangan terhadap empat kedutaan besar Amerika di wilayah Timur Tengah sebelum dibunuh oleh pasukan Amerika.

    “Saya dapat mengungkapkan bahwa saya yakin itu mungkin empat kedutaan,” kata Trump ketika ditanya apakah serangan besar-besaran direncanakan terhadap kedutaan lain.

    Pada hari Kamis, Presiden Amerika mengatakan bahwa membunuh Soleimani dilakukan untuk menghentikan rencana Iran untuk meledakkan Kedutaan Besar Amerika di Baghdad.

    Menteri Luar Negeri Mike Pompeo kemudian mengatakan bahwa Amerika tidak memiliki informasi tentang tanggal dan tempat serangan yang direncanakan oleh jenderal yang dibunuh itu. Pompeo masih bersikeras bahwa Soleimani akan melakukan “serangan segera.”

    Pada 3 Januari, Qasem Soleimani terbunuh di Bandara Internasional Baghdad dalam serangan pesawat tak berawak Amerika atas perintah Presiden AS Donald Trump. Washington mengatakan bahwa Soleimani berencana untuk menyerang personil AS dan dengan menghilangkannya “banyak nyawa diselamatkan”.

    Iran membalas dengan serangan rudal yang menargetkan militer Amerika di Irak. Serangan yang dijuluki Operasi Martir Soleimani tersebut menghantam Pangkalan Udara Ayn al-Asad di Irak barat dan fasilitas Amerika di Erbil. Tidak ada personel Amerika yang terluka dalam serangan itu, menurut Washington.

    Share this
    Tags

    Must-read

    Sebagian Misi Kami Melawan Channel Maling Berhasil

    Sekitar 3 tahun Channel JejakTapak di Youtube ada. Misi pertama dari dibuatnya channel tersebut karena banyak naskah dari Jejaktapak.com dicuri oleh para channel militer...

    Rudal Israel dan Houhti Kejar-kejaran di Langit Tel Aviv

    https://www.youtube.com/watch?v=jkIJeT_aR5AKelompok Houthi Yaman secara mengejutkan melakukan serangan rudal balistik ke Israel. Serangan membuat ribuan warga Tel Aviv panic dan berlarian mencari tempat perlindungan. Serangan dilakukan...

    3 Gudang Senjata Besar Rusia Benar-Benar Berantakan

    Serangan drone Ukraina mengakibatkan tiga gudang penyimpanan amunisi Rusia benar-benar rusak parah. Jelas ini sebuah kerugian besar bagi Moskow. Serangan drone Ukraina menyasar dua gudang...

    Recent articles

    More like this